Pembangunan Fasilitas Pengelolaan Limbah B3 Medis Di Singkawang Telah Resmi Dimulai

HeadlineNews

Pembangunan Fasilitas Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) medis berupa Insinerator di TPA Wonosari Kota Singkawang telah resmi dimulai.

Hal ini ditandai dengan prosesi peletakkan batu pertama atau groundbreaking yang dilaksanakan oleh Pj Walikota Singkawang, Sumastro bersama Sekretaris Dinas LHK Provinsi Kalbar, Among Hidayat pada Kamis, 28 November 2024.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas LHK Kalbar, Among Hidayat mengungkapkan alasan fasilitas pengelolaan limbah B3 medis ini dibangun lantaran pemusnahan limbah B3 medis saat ini masih dilakukan dengan menggunakan jasa pemusnah yang berada di luar Kalbar.

Sehingga pemprov harus mengeluarkan beban biaya yang sangat besar untuk mengelola limbah medis agar tidak mencemari lingkungan.

Maka dari itulah, pembangunan fasilitas pengelolaan limbah B3 medis ini dilakukan. Dengan kapasitas pembakaran 150 Kg/jam, fasilitas ini nantinya akan dikelola Perumda Aneka Usaha milik Pemprov Kalbar untuk melayani pengelolaan limbah B3 medis dari Fasyankes yang ada di seluruh Kalbar.

Sekaligus memberikan keuntungan bagi Pemkot Singkawang sebagai pemilik lahan. Dimana dalam hal ini, Pj Walikota, Sumastro mengungkapkan bahwa Pemkot Singkawang akan di untungkan dengan biaya pengelolaan yang lebih murah dibandingkan tarif pengelolaan limbah dari daerah lain di Kalbar.

Seperti diketahui, Semua limbah yang masuk ke fasilitas ini nantinya akan dikenai biaya. Tapi untuk Fasyankes yang ada di Singkawang, baik itu milik pemerintah/swasta selaku pemilik lahan akan diberikan keringanan biaya dari pihak pengelola dibandingkan daerah lain.

Dengan adanya fasilitas ini, Sumastro secara tegas menghimbau seluruh pengelola Fasyankes/Rumah Sakit dan Klinik milik swasta untuk tidak membuang limbah medis apapun ke TPS ketika fasilitas tersebut beroperasi.

Pasalnya, limbah B3 medis dari Fasyankes yang dibuang sembarangan ke TPS telah banyak melukai banyak petugas kebersihan seperti tertusuk jarum infus dan suntikan, bahkan ada yang jarinya harus di amputasi akibat infeksi.

Back to top button