Diperbaiki Melalui Skema KPBU, Progres Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Capai 40,7 Persen
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan perbaikan Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan guna melancarkan arus mudik Lebaran tahun ini.
Proyek jalan ini dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pekerjaan preservasi jalan melalui skema KPBU ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional sehingga konektivitas antar-pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah dapat ditingkatkan.
“Tidak hanya jalan tol, jalan nasional juga kita cek karena perannya juga penting sebagai jalur logistik. Jalan Lintas Timur ini sekitar 30 km sedang kita perbaiki dan ditata lagi untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penggunanya,” katanya Basuki dikutip dari Antara, Minggu 17 April 2022.
Proyek KPBU ini juga mencakup preservasi jalan, rehabilitasi dan penggantian 14 jembatan dengan total panjang bentang 2,57 km.
Adapun rincian lingkup utama proyek KPBU preservasi Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera sepanjang 29,87 km yang meliputi ruas Jalan Srijaya Raya (6,30 km), Jalan Mayjen Yusuf Singadekane (5,2 km), Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Perwiranegara (3,15 km), Jalan Soekarno – Hatta (8,32 km), Jalan Akses Terminal Alang-alang Lebar (4 km), dan Jalan Sultan mahmud Badarudin II (2,9 km).
Tercatat hingga 16 April 2022, Kementerian PUPR menyebut progres konstruksi pekerjaan preservasi secara keseluruhan telah mencapai 40,7 persen. Pencapaian progress tersebut disampaikan melalui unggahan akun twitter resmi Kementerian PUPR @Kemen_PU pada 16 April 2022.
Preservasi Jalintim Sumatera Selatan ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh kendaraan akibat kondisi jalan yang baik serta mempengaruhi pertumbuhan perekonomian wilayah dan menjaga inflasi. Jika jalan rusak, maka biaya logistik menjadi lebih mahal dan berpengaruh pada inflasi.
Basuki juga berharap jalan yang menghubungkan Palembang hingga Jambi ini dapat melayani secara maksimal untuk arus mudik Lebaran tahun ini
Selain preservasi jalan, proyek KPBU ini juga mencakup rehabilitasi dan penggantian 14 jembatan sepanjang 2,57 km dengan rincian delapan jembatan diantaranya terletak di ruas Jalan Srijaya Raya yakni Jembatan Air Waru A (16 meter), Air Waru B (13 meter), Air Kenangan A (6 meter), Air Kenangan B (7 meter), Air Ibul Besar A (27,7 meter), Air Ibul Besar B (29,5 meter), Air Rosa A (28,1 meter), dan Air Rosa B (29,6 meter).
Kemudian, empat jembatan terletak di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane yakni Jembatan Air Keramasan Lama (613 meter), Air Keramasan Baru (540 meter), Air Musi Lama (534,6 meter), dan Air Musi Baru (697,8 meter).
Dan yang terakhir, dua jembatan terletak di Jalan Soekarno Hatta yakni Sekanak VI A (16,6 meter) dan Sekanak VI B (16, 8 meter).
Pengerjaan proyek ini juga meliputi bangunan pendukungnya seperti Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB)/jembatan timbang dengan total luas lahan 41.900 m2. Terdapat 2 titik UPPKB berada di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane seluas 20.000 m2 dan di jalan Batas Palembang-Betung seluas 21.900 m2.
Proyek KPBU ini di bawah tanggung jawab Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Jalintim Adhi-Abipraya. Kegiatan ini memiliki masa konsesi 15 tahun yang terdiri dari 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan dengan biaya investasi sebesar Rp982,4 miliar.
Proyek ini merupakan kerja sama antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Brantas Abipraya (Persero) melalui PT Jalintim Adhi-Abipraya dengan porsi sebesar 60 persen milik Adhi Karya dan 40 persen lainnya milik PT Brantas Abipraya.