Dukung Green Constructions, Hutama Karya Gunakan Metode Hydroseeding Garap Bendungan Ameroro
PT Hutama Karya (Persero) kabarnya mengusungkan konsep green constructions (konstruksi hijau) dalam proyek pembangunan Bendungan Ameroro Paket II di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Konsep tersebut diterapkan pada sejumlah pekerjaan, mulai dari pekerjaan persiapan, jalan akses dan jembatan, pekerjaan hydro mekanikal dan elektrikal, pekerjaan bangunan fasilitas dan penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Hal ini disampaikan oleh Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo pada Jumat (28/4/2023).
Guna mendukung konsep green constructions ini, Hutama Karya melakukan sebuah inovasi dengan menggunakan metode hydroseeding yang mencampur bibit tanaman kacang-kacangan dengan pupuk, bahan perekat dan pupuk kompos dalam mesin agitator agar bisa digunakan pada permukaan tebing
Pasalnya, penggunaan metode hydroseeding ini dianggap mampu mengurangi penggunaan semen pada proteksi konvensional dan membuat tampilan tebing tampak lebih hijau serta menjaga kelestarian lingkungan.
Hingga saat ini, proyek bendungan Ameroro sudah masuk dalam tahap penyelesaian pekerjaan main dam (bendungan utama), spillway (pelimpah), bangunan fasilitas, landscape, serta clearing area (pembersihan area) genangan.
Dalam pengerjaannya, Hutama Karya melaksanakan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Tjahjo menyampaikan bahwa saat ini pembangunan bendungan sudah memasuki progres lebih dari 70 persen atau lebih cepat dari target seharusnya.
Melihat progresnya yang cepat, Hutama Karya menargetkan Bendungan Ameroro dapat rampung pada akhir tahun 2023 mendatang.
Bendungan Ameroro nantinya akan memiliki kapasitas tampung sebesar 54,15 juta meter kubik dengan area genangan seluas 244,51 hektar yang berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektar.
HK berharap kehadiran Bendungan Ameroro dapat meningkatkan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian dapat terus terjaga.
Selain untuk irigasi, Bendungan ini juga dapat menjamin ketersediaan air baku, menghasilkan energi listrik sebesar 1.365 KWH, mampu mereduksi banjir dan dapat menjadi salah satu objek pariwisata bagi masyarakat sekitar.