Geometri Segitiga Perkokoh Rancangan Arsitektur Bangunan

NewsTechno & Science

Arsitektur menjadi salah satu ilmu yang sangat diperlukan dan memegang peranan penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Oleh karena itu, Peran seorang ahli di bidang arsitektur yang kita sebut Arsitek menjadi salah satu kunci keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur khususnya pada pembangunan gedung, fasilitas publik dan sarana prasarana untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.

Arsitektur, salah satu ilmu yang mempelajari konsep desain dan rancangan konstruksi bangunan ini tidak pernah bisa lepas dari bentuk geometri.

Geometri akan selalu ada dalam arsitektur dari berbagai macam sudut pandang bangunan. Baik dari penerapan denah, konsep fasad bangunan secara dua dimensional maupun tiga dimensional.

Geometri dan arsitektur adalah dua disiplin ilmu yang secara fundamental berkaitan. Geometri berperan besar pada arsitektur karena setiap bentuk-bentuk geometri yang hadir di dalam suatu ruang memberikan kesan yang berbeda bagi penggunanya.

Mempelajari ilmu geometri dinilai dapat mengembangkan kreativitas dalam berarsitektur untuk menghasilkan karya-karya arsitektur yang memiliki nilai estetika tinggi, fungsional, dan jaminan terhadap kekokohan bangunan.

Adapun salah satu bentuk geometris yang paling dikenal adalah segitiga. Bagi arsitek, segitiga adalah simbol kestabilan. Semua struktur dinilai bisa berdiri dengan stabil jika resultante gaya-gaya yang bekerja padanya membentuk polygon segitiga.

Segitiga yang paling umum digunakan dalam arsitektur terdiri dari dua bentuk yakni segitiga sama sisi dan segitiga sama kaki. Dari dua bentuk tersebut, Segitiga sama sisi adalah bentuk polygon yang paling sederhana karena hanya terdiri dari tiga garis yang sama panjang dan terhubung pada tiga simpul.

Wujud dan pola segitiga seringkali digunakan pada sistem struktur bangunan karena memberikan kekuatan dan stabilitas untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan. Konfigurasinya pun dipercaya tidak dapat digeser tanpa membengkokkan atau merusak salah satu dari ketiga sisinya.

Adapun beberapa bangunan yang menggunakan geometri segitiga dalam desain arsitekturnya seperti Hearst Tower Manhattam, 30 St. Mary Axe London dan 30 St. Mary Axe.

Back to top button