8 Proyek Jalan Tol Prakarsa Badan Usaha Direstui Pemerintah, Inilah Daftarnya

Infographic

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kabarnya telah memberikan restu terhadap delapan proyek KPBU di sektor jalan tol yang diprakarsai oleh badan usaha ditengah banyaknya proyek KPBU yang ditawarkan pemerintah.

Melansir informasi dari laman kpbu.kemenkeu.go.id, Proyek KPBU atas Prakarsa Badan Usaha merupakan Proyek KPBU yang diajukan prakarsanya oleh Badan Usaha kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah.

Sebanyak delapan proyek tersebut tercantum dalam Sistem Informasi Proyek Kerja Sama Pemerintah atas Prakarsa Badan Usaha Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Berikut adalah proyek jalan tol yang akan dibangun atas prakarsa badan usaha :

1. Sistem Transaksi Tol Nontunai berbasis MLFF

Proyek tersebut akan dilaksanakan di jalan tol sepanjang 1.418 kilometer yang berada Pulau Jawa dan Bali.

Adapun sistem transaksi multi lane free flow (MLFF) merupakan penerapan teknologi transaksi tol nontunai nirsentuh dalam rangka meningkatkan efisiensi sistem transaksi dan pelayanan di jalan tol. 

Pemrakarsa proyek tersebut adalah Roatex Ltd, Zrt, National Toll Payment Service PIc, MFB Hungarian Development Bank.

Proyek MLFF memiliki nilai konstruksi sebesar Rp2,9 triliun dengan masa konsensi selama 10 tahun.

2. Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi

Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dengan total panjang mencapai 96,84 Km ini akan menjadi jalan tol kedua setelah Jalan Tol Bali Mandara di Provinsi Bali. 

Melansir informasi dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi 3 Seksi yang terdiri dari Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km.

Pembangunan jalan tol yang telah dimulai sejak September 2022 lalu ini dilakukan oleh PT Tol Jagat Kerthi Bali selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan perkiraan biaya investasi mencapai Rp24,6 Triliun dan ditargetkan rampung pada tahun 2028 mendatang.  

Seperti diketahui, PT Tol Jagat Kerthi Bali merupakan BUP (Badan Usaha Pelaksana) yang dibentuk oleh konsorsium PT Sumber Rhodium Perkasa, PT Cipta Sejahtera, dan PT Bumi Sentosa Dwi Agung.

Jalan tol ini nantinya akan melintasi tiga kabupaten di Provinsi Bali, yaitu Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Badung.

Keberadaan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi diharapkan dapat mengakomodir kendaraan dari barat ke timur maupun sebaliknya serta menjadi jalur alternatif dari pelabuhan Gilimanuk ke arah ibu kota Provinsi Bali, yaitu Denpasar. 

Tak hanya, Jalan tol ini juga diharapkan dapat mengantisipasi volume lalu lintas dengan terhubungnya kawasan-kawasan pembangunan strategis Bali 2009-2029 ke dalam jaringan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.

3. Jalan Tol JORR Elevated (Cikunir-Ulujami)

Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Ruas Cikunir – Ulujami yang akan dibangun sepanjang 22 kilometer ini diprakarsai oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk melalui anak usahanya PT Marga Metro Nusantara, PT Acset Indonusa Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Jalan tol ini merupakan bagian dari jalan tol Jabodetabek yang akan dibangun di atas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Eksisting.

Jalan tol ini terbentang sepanjang 21,50 km dengan titik awal berlokasi di Jatiasih dan titik akhir berlokasi di Persimpangan Ulujami.

Adapun pembangunannya yang diperkirakan membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 21,5 triliun dan biaya konstruksi sebesar Rp13,43 triliun

4. Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat

Proyek KPBU Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat merupakan bagian dari rencana pengembangan JORR yang memiliki panjang mencapai 61,5 km.

Jalan tol ini diprakarsai oleh PT Pamapersada Nusantara yang merupakan entitas anak dari PT United Tractors Tbk yang menjadi bagian dari Grup Astra selaku pemegang saham mayoritas perusahaan.

Dalam pelelangan pengusahaan jalan tol Sentul Selatan-Karawang Barat, Pama persada melalui entitasnya PT Persada Utama Infra masuk dalam konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT Hutama Karya Infrastruktur.

Dalam pembangunannya, proyek ini diprediksi membutuhkan biaya konstruksi mencapai Rp9,72 triliun.

Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi beban kendaraan di Tol Jagorawi dan Jakarta-Cikampek, mengefektifkan waktu tempuh, serta meningkatkan interkoneksi.

5. Jalan Tol Bogor-Serpong (via Parung)

Proyek Jalan Tol Bogor – Serpong via Parung sepanjang 31,11 km merupakan bagian dari rencana jaringan jalan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3 yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan wilayah. 

Jalan tol yang diprakarsai oleh PT Pamapersada Nusantara dengan biaya konstruksi Rp5,27 triliun ini akan menghubungkan persimpangan Selabenda di Bogor dan persimpangan Serpong melalui Parung.

6. Jalan Tol Kediri-Tulungagung

Jalan tol Kediri-Tulungagung merupakan proyek KPBU unsolicited yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk.

Proyek ini merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Kertosono – Kediri yang merupakan Proyek Strategis Nasional. Hal ini sesuai dengan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Proyek diperkirakan membutuhkan biaya investasi sebesar Rp5,72 triliun pada saat konstruksi dengan masa konsensi 50 tahun.

7. Jalan Tol Cikunir-Karawaci

Proyek Jalan Layang Tol Cikunir-Karawaci akan dibangun di atas ruas jalan tol dalam kota yang dapat meningkatkan kinerja jaringan jalan di Jabotabek serta mengatasi masalah kemacetan.

Jalan tol sepanjang 40 km ini diprakarsai oleh PT Earth Investment Indonesia dan PT Lintas Indonesia Sejahtera dengan biaya konstruksi mencapai Rp15,08 triliun dan masa konsensi selama 45 tahun.

8. Semarang Harbour Toll Road (Semarang-Kendal)

Jalan Tol Semarang Harbour merupakan proyek KPBU yang diprakarsai oleh konsorsium PT Sumber Mitra Jaya dan PT Waskita Toll Road dengan biaya konstruksi sebesar Rp8,33 triliun dan masa konsensi 50 tahun.

Jalan tol sepanjang 21,03 km ini berlokasi di Kabupaten Kendal yang merupakan titik temu dengan Jalan Tol Semarang-Batang dan Jalan Tol Semarang-Demak. 

Berita Infografis Lainnya

Back to top button