WIKA Targetkan Proyek Pengolahan Limbah Raksasa Jakarta Garapannya Rampung Tahun 2027
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menargetkan proyek strategis nasional (PSN) Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Pluit yang tengah digarapnya dapat rampung pada tahun 2027 mendatang.
Seperti diketahui, JSDP merupakan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dimana untuk pengerjaan Zona 1 digarap oleh WIKA melalui Kerja Sama Operasional (KSO) bersama dengan kontraktor Jepang Obayashi, PT Jaya Konstruksi, dan JFE Engineering Joint Venture (OWJJ).
Deputi Project Manager OWJJ, Agus Basuki menjelaskan pihaknya saat ini tengah mengerjakan 3 paket pengerjaan proyek JSDP dengan nilai kontrak mencapai Rp3,2 triliun. Dimana secara keseluruhan, rata-rata progres dari 3 paket JSDP Pluit tersebut telah mencapai 20,239% hingga 6 Desember 2024.
Adapun rinciannya, Paket 1 Zona 1 dilaporkan telah mencapai progres fisik 22,786% dengan lingkup pekerjaan mencakup pembangunan A2O MBR dan Lifting Pump Station JSDP.
Kemudian Paket 2 Zona 1 dilaporkan telah mencapai progres fisik 18,258% dengan lingkup pekerjaan mencakup pengerjaan pemasangan perpipaan.
Dan terakhir, Paket 4 Zona 1 dilaporkan telah mencapai progres fisik 19,673% dengan lingkup pekerjaan mencakup konstruksi Rebar Instalation Opencaisson.
Sebagai informasi, Jakarta Sewerage Development Project Zona 1 merupakan proyek Kementerian PU yang dibangun dengan menggunakan sumber pendanaan dari Loan yang berasal JICA (Japan International Cooperation Agency).
JSDP resmi ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 serta didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur No. 41 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pengembangan Prasarana Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik.
Mengutip informasi dari laman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, proyek Sewerage System ini sangat diperlukan di Jakarta.
Pasalnya, Jakarta memiliki kepadatan penduduk yang tinggi sehingga limbah yang dihasilkan dari rumah tangga, gedung kantor, dan bangunan perniagaan harus diolah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) agar memenuhi baku mutu kualitas air sebelum disalurkan ke sungai/badan.
Selain kepadatan penduduk yang tinggi, pembangunan JSDP juga didasari oleh adanya temuan kontaminasi air tanah dengan bakteri E Coli. Hal ini dikarenakan keterbatasan lahan permukiman menyebabkan banyaknya rumah membangun septik tank dengan jarak kurang dari 10 meter dari sumur air tanah.