Utilitas Industri Semen Nasional Meningkat Hingga 8 Persen Terkerek Megaproyek IKN
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan utilitas industri semen nasional mengalami peningkatan seiring terealisasinya proyek - proyek infrastruktur di Indonesia
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan utilitas industri semen nasional mengalami peningkatan di kisaran 7 – 8 persen pada September 2023.
Penguatan ini terjadi seiring dengan mulai terealisasinya proyek – proyek infrastruktur pemerintah termasuk megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur.
Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Ditjen IKFT Wiwik Pudjiastuti menjelaskan bahwa peningkatan penggunaan dan aktivitas di pabrik semen didorong oleh proyek – proyek pembangunan infrastruktur dari pemerintah.
Dari sekian banyaknya proyek, Salah satu proyek pemerintah yang mendorong kinerja utilisasi industri semen adalah proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Bahkan tak dapat dipungkiri, Proyek IKN disebut memberikan dampak positif cukup besar bagi industri semen. Hal ini terlihat dari kenaikan permintaan semen di Kalimantan yang cukup tinggi yang kemudian disusul dengan wilayah lain di sekitarnya.
Selain IKN, Wiwik juga optimis kinerja dan utilitas industri semen akan terus membaik seiring dengan berjalannya pembangunan infrastruktur nasional yang digencarkan pemerintah termasuk infrastruktur dasar untuk konektivitas.
Berdasarkan data dari Kemenperin, Produksi semen per semester I/2023 dilaporkan telah mencapai sebesar 29,3 juta ton dengan kebutuhan semen nasional mencapai 28 juta ton.
Angka ini berbeda dari tahun lalu yang dimana produksi semen di sepanjang tahun 2022 tercatat mencapai lebih dari 64 juta ton dengan kebutuhan semen nasional sekitar 63 juta ton.
Industri semen nasional tersebut terdiri dari 15 perusahaan semen terintegrasi yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua dengan total kapasitas terpasang sebesar 116 juta ton per tahun.
Meski utilitas industri semen menguat, industri semen nasional saat ini masih mengalami kelebihan kapasitas (overcapacity) sebesar 51,8 juta ton atau sebesar 45 persen.
Kondisi kelebihan kapasitas tersebut terjadi hampir di seluruh Wilayah, kecuali di Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Adapun persentase kelebihan kapasitas terbesar terjadi di Pulau Jawa, yakni lebih dari 55,4 persen.
Salah satu perusahaan semen domestik yang berusaha mempertahankan bisnisnya di tengah kondisi kelebihan pasokan (overcapacity) yang melanda industri semen Indonesia pada tahun ini adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Mengutip informasi dari bisnis.com, Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa Dani Handajani mengaku kenaikan penjualan semen di Kalimantan yang berasal dari IKN belum memberikan dampak signifikan terhadap penjualan perseroan lantaran proyek di IKN masih didominasi oleh BUMN.
Dani memprediksi efek pembangunan IKN kepada kinerja Indocement baru akan terasa saat swasta mulai menjalankan proyek pembangunan.