TOP !, Kini Pesawat N219 Nurtanio – Karya Anak Bangsa Sudah Banjir Pesanan, Awalnya Sempat Pesimis

NewsTop List

Pesawat N219 Nurtanio, pesawat penumpang yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ini menjadi pesawat kebanggaan Indonesia yang diproduksi dan ditangani langsung oleh para ahli dari dalam negeri.

Pesawat karya anak bangsa bernama Nurtanio tersebut kini siap dipasarkan secara komersial usai mendapatkan sertifikat laik udara.

Adapun nama “Nurtanio” yang diberikan oleh Presiden Jokowi ini diambil dari nama pahlawan dirgantara yakni Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo, pahlawan bangsa yang berjuang tanpa pamrih.

Di balik mengudaranya pesawat N219 Nurtanio, ternyata menyimpan banyak kisah menarik di dalam proses pengembangannya. Salah satunya mengenai para insinyur yang terlibat dalam proyek pengembangan pesawat berkapasitas 19 orang penumpang tersebut .

Para ahli yang terlibat sempat merasa pesimis ketika diberikan program N219 mengingat merancang pesawat dari nol tentunya memberikan tantangan tersendiri bagi para insinyur dan peneliti Indonesia

Apalagi bila berkaca pada pengalaman di proyek sebelumnya, Pak Habibie pernah mendatangkan 400 ahli pesawat dari Airbus dalam proyek N-250. Dimana dalam proyek tersebut, Hampir semua keputusan strategis dalam perancangan pesawat dan pembuatannya berasal dari para ahli yang sebagian besar WNA. Sementara insinyur dari Indonesia hanya sebatas ahli yang mengikuti instruksi.

Sehingga hal itulah yang sempat merusak kepercayaan diri para ahli yang terlibat dalam program N219.

Hal ini diungkapkan oleh Agus Aribowo, salah seorang peneliti BRIN yang mewujudkan pesawat N219.

Meski awalnya sempat pesimis, ternyata usaha yang dilakukan tidak mengkhianati hasil. semua keputusan teknis dari berbagai penelitian para ahli dan peneliti N219 secara perlahan pada akhirnya pun berbuah manis.

Berbagai hasil perhitungan dari uji statis hingga uji terbang sesuai dengan analisis yang dilakukan hingga persentase 80%.

Hal ini membuat tingkat kepercayaan diri para insinyur dan peneliti yang terlibat meningkat tajam dari yang awalnya dihantui rasa pesimis.

Tak hanya meningkatkan kepercayaan diri para ahli, Pesawat N219 yang merupakan karyanya ini juga berhasil mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan selama 3 tahun sejak terbang perdana.

Bahkan, Momen tersebut juga menjadi momen pertama kalinya Kementerian Perhubungan mensertifikasi pesawat terbang karya anak bangsa.

Melansir situs PTDI, N219 Nurtanio dikembangkan sebagai pesawat multiguna generasi terbaru yang nantinya akan menjadi moda transportasi paling cocok untuk sejumlah kepentingan, mulai dari membuka dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat hingga memelihara pertahanan dan keamanan daerah-daerah terpencil.

Seperti diketahui, N219 Nurtanio dikembangkan secara khusus untuk dapat mendukung pembangunan konektivitas dan aksesbilitas daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan).

Pesawat ini memiliki kemampuan Short Take Off Landing di landasan yang panjangnya kurang dari 800 meter dan tidak beraspal.

Dalam pemanfaatannya, pesawat N219 dapat digunakan dengan berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan pengguna baik untuk angkutan penumpang, logistik, maupun medical evacuation dan flying doctor.

Pesawat N219 memiliki berbagai macam keunggulan dibandingkan dengan pesawat sekelasnya atau sejenisnya seperti ruang kabin yang luas untuk menjamin kenyamanan penumpang serta dilengkapi dengan Full Glass Cockpit untuk membantu mengurangi beban kerja pilot.

Selain itu, pesawat ini juga dibekali dengan Wide Side Door untuk mempermudah proses loading/unloading kargo serta memiliki sistem avionik yang modern dan fixed tricycle landing gear.

Pesawat N219 Nurtanio yang siap dipasarkan secara komersial ini dibanderol dengan harga jual mulai dari USD 6,8 juta atau sekitar Rp 102 miliar.

Adapun Pesawat N219 Nurtanio telah memperoleh kontrak pertamanya yaitu sebanyak 11 (sebelas) unit dari PT Karya Logistik Indotama (PT KLI).

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan pada 3 November 2022 lalu dalam acara Indo Defence Expo 2022.

Di balik kesuksesan N219 Nurtanio, ternyata tak hanya menyimpan cerita menarik dari para insinyur tetapi juga ada banyak perjuangan yang dilalui oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sebagai developer atau pengembang.

Dimana pada tahun 2018 lalu, N219 Nurtanio sempat mengalami kekurangan anggaran sebesar Rp 81,6 miliar. Hal tersebut diakui oleh Direktur Utama PTDI yang kala itu dijabat oleh Budi Santoso seperti yang dikutip dari laman dpr.go.id.

Budi mengakui bahwa terdapat adanya kekurangan anggaran untuk serangkaian tes N219 pada tahun 2018 lalu agar segera mendapatkan sertifikat laik terbang.

Namun seiring berjalannya waktu pada akhir tahun 2020 lalu, N219 Nurtanio akhirnya berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pengujian sertifikasi dan resmi memperoleh Type Certificate yang akan diberikan oleh otoritas kelaikudaraan sipil.

Sebagaimana hasil pengujian DKPPU, Pesawat N-219 dinyatakan telah memenuhi CASR Part 23 (Airworthiness Standards for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter Category).

Proses sertifikasi ini merupakan proses terpenting untuk menjamin keamanan dan keselamatan mengingat pesawat tersebut kedepannya akan digunakan oleh pengguna dan masyarakat umum.

Back to top button