Tol Pejagan – Cilacap Ditargetkan Akan Mulai Dibangun pada Tahun 2029
Kabar menggembirakan datang bagi masyarakat Jawa Tengah bagian barat.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan pembangunan Jalan Tol Pejagan – Cilacap di Provinsi Jawa Tengah sudah dapat dimulai pada tahun 2029 mendatang.
Proyek jalan tol sepanjang 95,3 kilometer ini merupakan inisiatif pemerintah (solicited project) yang akan dikembangkan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, menyampaikan bahwa saat ini proyek tersebut masih berada pada tahap pra-studi kelayakan (pre-feasibility study).
Kajian awal yang melibatkan dukungan teknis pemerintah Australia ini ditargetkan rampung pada Januari 2026.
Setelah tahap tersebut selesai, proyek ini akan masuk ke fase perizinan teknis yang mencakup rekomendasi dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serta izin lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kemudian pelelangan proyek baru akan dilakukan setelah penyusunan desain detail rampung dan seluruh izin diperoleh.
Berdasarkan jadwal sementara, proses tender dijadwalkan berlangsung pada kuartal IV tahun 2026 atau sekitar bulan Agustus. Bila seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, penandatanganan kontrak kerja sama antara pemerintah dan badan usaha ditargetkan dapat dilakukan pada tahun 2027 sebelum akhirnya dilanjutkan dengan proses pembebasan lahan dan tahap konstruksi.
Pemerintah berharap penyusunan studi kelayakan dapat segera diselesaikan sehingga proses pelelangan bisa dilakukan tepat waktu. Apalagi, Proyek ini menurutnya menjadi salah satu prioritas untuk memperkuat konektivitas wilayah selatan Jawa Tengah dan mempercepat arus distribusi barang serta mobilitas masyarakat.
Dari sisi pembiayaan, pembangunan Tol Pejagan–Cilacap diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp27 triliun. Angka tersebut hanya mencakup biaya konstruksi, belum termasuk anggaran untuk pembebasan lahan. Jika dirata-ratakan, nilai investasi konstruksi mencapai sekitar Rp300 miliar per kilometer.
Sebagai informasi, Tol Pejagan – Cilacap merupakan satu dari tiga proyek jalan tol yang ditawarkan kepada investor melalui skema KPBU.
Ruas tol ini akan melintasi empat kabupaten, yaitu Brebes, Tegal, Banyumas, dan Cilacap.
Adapun pembangunannya sendiri direncanakan terbagi ke dalam lima seksi yang meliputi :
- Bulakamba–Karanganyar di Kabupaten Brebes
- Karanganyar–Bumiayu di Kabupaten Brebes
- Bumiayu–Ajibarang di Kabupaten Banyumas
- Ajibarang–Wangon di Kabupaten Banyumas
- Wangon–Lebeng di Kabupaten Cilacap.
Rachman menjelaskan bahwa sekitar separuh dari panjang keseluruhan ruas tol ini berada di wilayah Kabupaten Banyumas yakni sekitar 40 kilometer. Sehingga membuat Banyumas menjadi salah satu titik fokus pembangunan proyek tersebut.
Rachman mengungkapkan bahwa keberadaan tol ini akan memberikan dampak nyata terhadap efisiensi waktu perjalanan. Tol Pejagan–Cilacap diharapkan mampu memangkas waktu tempuh antara Purwokerto dan Pejagan secara signifikan. Jika saat ini perjalanan memakan waktu sekitar tiga jam, maka setelah jalan tol ini beroperasi, waktu tempuh diperkirakan hanya membutuhkan sekitar satu hingga satu setengah jam.
Pembangunan Tol Pejagan – Cilacap diharapkan tidak hanya akan memperkuat jaringan transportasi di selatan Jawa Tengah, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi regional dengan membuka akses yang lebih cepat ke kawasan industri, pelabuhan, dan pusat kegiatan ekonomi baru di sepanjang jalur tersebut.















