Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami Senilai Rp21 Triliun Siap Konstruksi
Rencana pembangunan Tol Jakarta Outer Ring Road Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami nampaknya bukan lagi impian semata.
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berkomitmen mempercepat realisasi pembangunan Tol Jakarta Outer Ring Road Elevated (JORR-E) Cikunir–Ulujami.
Rencana percepatan tersebut telah dibahas dalam pertemuan META dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada pekan lalu.
Pertemuan ini membahas rencana strategis pembangunan infrastruktur tol tersebut yang diharapkan mampu menjadi solusi kemacetan lalu lintas di ruas Tol JORR-1, khususnya pada segmen Ulujami–Jati Asih.
Direktur Utama META, Ramdani Basri, menyampaikan harapannya agar sinergi antara perusahaan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat mempercepat proses perencanaan sekaligus realisasi konstruksi.
Ia menegaskan, pembangunan tol layang ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, tetapi juga mempersingkat waktu tempuh pengguna Tol JORR-1.
Pasalnya, Jalan tol tersebut akan menambah kapasitas serta menyediakan jalur jarak jauh bagi pengendara yang hendak bepergian menuju maupun dari Bandara Soekarno-Hatta.
Sebagai informasi, Tol JORR Elevated Cikunir–Ulujami akan menghubungkan Jati Asih (Bekasi) hingga Ulujami (Jakarta Selatan) sepanjang kurang lebih 21,6 kilometer. Proyek ini menelan nilai investasi sekitar Rp21 triliun.
Ramdani menyebut bahwa percepatan pembangunan ini menjadi langkah strategis hasil dari sinergi berkelanjutan antara pemerintah dan sektor swasta dalam menjawab tantangan transportasi perkotaan sekaligus mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.
Sempat Tertunda Karena Desain
Rencana pembangunan tol elevated ini sejatinya telah bergulir sejak 2023. Pada awalnya, proyek ditargetkan dimulai pada 2024 dan selesai pada 2027. Namun, realisasi sempat tertunda akibat kendala desain, khususnya terkait perubahan struktur peletakan tiang pancang.
Berdasarkan hasil lelang yang tercantum dalam surat No.64/BPJT/L/JECU/2023 dari Kementerian PUPR, konsorsium PT Marga Metro Nusantara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT Acset Indonesia Tbk (ACST) ditetapkan sebagai pemenang tender. Konsorsium tersebut kemudian membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bernama PT Jakarta Metro Expressway untuk mengelola proyek ini.
Dalam rancangannya, Tol JORR Elevated Cikunir–Ulujami akan dilengkapi tiga akses on/off ramp. Pertama, akses yang terkoneksi dengan jalan arteri Pondok Indah; kedua, akses yang menghubungkan jalan arteri Bambu Apus; dan ketiga, off ramp yang terintegrasi langsung dengan Tol Jagorawi.
Kehadiran tol elevated ini diharapkan mampu menjadi salah satu infrastruktur strategis yang menjawab masalah kronis kemacetan Jakarta, sekaligus memperkuat konektivitas transportasi menuju kawasan vital seperti Bandara Soekarno-Hatta.














