Tahap Kedua KIT Batang Akan Diisi Perusahaan Raksasa Dunia LG, Foxcon Hingga Tesla

News

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan proses pembangunan Kawasan Industri Terpadu atau KIT Batang di Jawa Tengah telah memasuki tahap kedua dengan luasan lahan 1000 hektare.  

Seperti diketahui, KIT Batang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan 4.300 hektare dengan pembangunan yang dibagi ke dalam tiga fase/tiga tahap.

Lahan seluas 1000 hektare tersebut nantinya akan diisi oleh sejumlah perusahan ternama di dunia yakni produsen baterai kendaraan listrik seperti LG dari Korea Selatan dan Foxconn dari Taiwan. Bahkan, kabarnya Tesla, Inc juga akan mendirikan pabriknya di KIT Batang jika proses negosiasi berjalan lancar.

Dalam tahap kedua ini, perusahaan LG Energi Solution telah berinvestasi sebesar US$9,8 miliar dengan menempati lahan sebanyak 275 hektar. Dengan memanfaatkan luas 275 hektar lahan di KIT Batang, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan PLN untuk mengoperasikan pabrik dengan energi daur ulang yang sejalan tren environment, social, governance (ESG) global.

“Di mana 1000 hektare tahap kedua ini LG sendiri masuk 200 hektare, kemudian Foxconn masuk tahap kedua, dan InsyaAllah kalau memang dari Amerika (Tesla) ini positif masuk,” ujar Bahlil saat mendampingi Presiden Jokowi dalam seremoni acara Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Batang, Jawa Tengah, Rabu 8 Juni 2022.

Meskipun demikian, Bahlil tidak mengungkap lebih lanjut terkait perkembangan rencana investasi Tesla ke Indonesia. Termasuk luasan lahan yang disediakan untuk perusahaan milik Elon Musk tersebut.

Bahlil mengaku pihaknya optimis target penjualan lahan kawasan industri Batang dapat mencapai 50 persen lebih dari total luasan 4.300 hektare pada akhir tahun 2023 mendatang atau menjelang 2024. Pasalnya, semua lahan industri seluas 450 hektar yang tersedia di KIT Batang pada tahap pertama telah ludes terjual dalam waktu kurang lebih 1 tahun 6 bulan dan telah digunakan berbagai industri mulai dari pabrik kaca, pabrik pipa, hingga pabrik baterai listrik.

“Kawasan yang dulunya hutan belantara, kebun tebu dan kebun karet, Alhamdulillah tahap pertama sudah seperti ini dan semua 450 hektar tahap pertama sudah laku terjual habis,” ujar Bahlil.

Bahlil menyebut pencapaian ini berkat adanya kolaborasi yang kuat antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPUR) dan Kementerian Investasi/BKPM dalam penyediaan lahan hingga proses pembangunan, serta kolaborasi yang sehat antar Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah dalam mengawal industri proses pembangunan Industri Kit-Batang.

Oleh karena itu, Dia berharap kolaborasi antar Kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terus dapat ditingkatkan. Hal ini demi memenuhi target realisasi investasi di tahun 2022 yang mencapai Rp1.200 triliun.

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), kehadiran industri-industri di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, akan membuka banyak lapangan kerja dan mendongkrak pendapatan negara dari berbagai pos fiskal seperti pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, hingga Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Selain itu dampak positif lainnya seperti penambahan devisa juga turut tercipta karena hampir semua industri yang masuk ke KIT Batang berorientasi ekspor.

Back to top button