Resmi Groundbreaking, Proyek Smelter Nikel Matte MPP Mulai Dibangun
PT Mitra Murni Perkasa (MMP) resmi memulai proyek pembangunan smelter nikel matte di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur yang ditargetkan selesai pada kuartal IV/2024 mendatang.
PT Mitra Murni Perkasa (MMP) resmi memulai proyek pembangunan smelter nikel matte di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur yang ditargetkan selesai pada kuartal IV/2024 mendatang.
Dimulainya pembangunan proyek ini ditandai secara simbolis melalui peletakan batu pertama (groundbreaking) yang dilaksanakan di lokasi site MMP, Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur dan dihadiri langsung oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, pada Senin, 11 September 2023.
Sejak tahun 2020 lalu, Direktur Utama MMP Adhi Mustopo menyampaikan bahwa pembangunan smelter nikel matte tersebut telah melalui proses studi kelayakan, persiapan lahan serta perjanjian kerja sama pasokan listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan pembangunan fasilitas jetty oleh PT PP (Persero).
Rampungnya smelter ini diproyeksikan mampu menghasilkan nikel matte sebesar 27.800 ton per tahun dengan kadar nikel 78% untuk mendukung hilarisasi industri dan pengembangan industri baterai nasional.
Pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel yang dibangun oleh MMP ini diharapkan segera terwujud mengingat Indonesia memegang peranan sangat penting dalam penyediaan bahan baku nikel dunia dan memiliki posisi tawar yang kuat khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik global.
Ditambah lagi, sumber daya mineral nikel dalam beberapa tahun terakhir menjadi komoditas primadona di dunia lantaran posisinya sebagai bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik.
Adhi menjelaskan bahwa fasilitas smelter ini tak hanya sekadar proyek, melainkan juga merupakan perwujudan nilai dan aspirasi MMP terhadap pertumbuhan ekonomi dan masyarakat sekitar terutama dengan menerapkan penggunaan teknologi terbaru ramah lingkungan serta memprioritaskan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance).
Adapun untuk pengujian fungsional dalam kondisi tanpa beban smelter nikel matte milik MMP ini rencananya akan dilakukan pada akhir tahun 2024 mendatang. Sedangkan untuk pengujian menyeluruh terhadap proses produksi dan produk yang dihasilkan sampai pada beban puncak dijadwalkan akan selesai pada kuartal II/2025.
Dijadwalkan commissioning pada 2025, Smelter ini akan menjadi smelter nikel kedua di Indonesia yang memproduksi nikel matte setelah smelter nikel matte milik PT Vale Indonesia Tbk yang telah lebih dulu beroperasi.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menegaskan bahwa Kemenperin akan senantiasa mendukung dan memfasilitasi kebutuhan pelaku usaha industri di dalam negeri khususnya industri smelter dalam rangka hilirisasi industri di Indonesia.
Oleh karena itu, Dia menegaskan Kementerian Perindustrian akan memberikan dukungan penuh kepada PT. MMP agar seluruh kegiatan dapat segera berjalan sesuai dengan rencana.
Pemerintah memberikan apresiasi kepada seluruh investor dan jajaran Direksi PT Mitra Murni Perkasa atas komitmennya yang akan membangun industri smelter nikel dalam rangka ikut menyukseskan program hilirisasi industri di Indonesia.
Turut hadir dalam acara seremonial peletakan batu pertama tersebut yaitu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Gubernur Kalimantan Timur H. Hadi Mulyadi Pangdam VI/Mulawarman, Walikota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud, Mayjen Tri Budi Oetomo, dan Kapolda Kalimantan Timur, Irjen. Pol. Drs. Imam Sugianto
Kemudian dihadiri juga oleh Founder MMS Group Indonesia, Andrew Hidayat dan jajaran manajemen MMS Group Indonesia (MMSGI), perwakilan PT PLN (Persero), perwakilan kontraktor EPC-ENFI, perwakilan Bank Negara Indonesia (BNI), dan direksi Mitra Murni Perkasa (MMP).