Rampung 2023, Konstruksi Pengendali Banjir Bandara YIA Siap Dukung Pariwisata DPSP Borobudur
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur pengendali banjir Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. Langkah percepatan ini dilakukan guna mendukung kegiatan pariwisata pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Menteri basuki memastikan dukungan infrastruktur ini dilakukan secara terpadu mulai dari perbaikan/normalisasi badan sungai, peningkatan kapasitas sungai pembangunan sistem drainase hingga bangunan penahan/pengaman Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto.
Adapun tantangan yang harus dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia, Salah satunya adalah perubahan iklim. Pergeseran atau perubahan masa musim hujan dan kemarau serta pola hujan dengan durasi pendek namun memiliki intensitas tinggi seringkali mengakibatkan banjir.
Menurut Menteri Basuki, Upaya penanggulangan terhadap bencana banjir merupakan tanggung jawab bersama. Dimana dalam masalah ini, Kementerian PUPR berperan dalam masalah infrastruktur. Dalam pelaksanaan mitigasi dan pengurangan risiko bencana, penerapan teknologi sangat penting seperti pembangunan bendungan pengendali banjir.
Kapasitas saluran drainase di sekitar yang tidak mampu menampung debit banjir Sungai Bogowonto dan Serang menjadi pemicu terjadinya risiko banjir di Bandara YIA.
Melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Kementerian PUPR melaksanakan dua langkah penanganan yakni pembangunan sistem drainase dan pengendalian debit sungai.
Dimulai sejak September 2020 dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2023, Pembangunan konstruksi prasarana pengendali banjir Bandara YIA ini dibangi menjadi empat paket pekerjaan yakni pertama adalah Pembangunan Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat yang dilaksanakan kontraktor PT. Bumi Karsa-Abipraya, KSO dengan nilai kontrak Rp389,9 miliar. Dimana, progress konstruksinya hingga saat ini mencapai 50,27%.
Paket kedua yakni pembangunan pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur yang dilaksanakan kontraktor PT. Wijaya Karya-Aneka Dharma Persada, KSO dengan nilai kontrak Rp375,5 miliar. Progres pekerjaannya saat sudah mencapai 53,77%.
Selanjutnya paket ketiga yakni pembangunan Prasarana Pengendali banjir Sungai Bogowonto beserta anak sungainya yang dilaksanakan kontraktor PT. Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp337,4 miliar. Progres pekerjaan fisik paket ini mencapai 47,36%. Terakhir paket keempat yakni pembangunan Prasarana Pengendali Banjir Sungai Serang PT. Pembangunan Perumahan dengan nilai kontrak Rp268 miliar, progresnya mencapai 49,70%.