PUPR Sebut 7 Ruas Tol Dalam Tahap Konstruksi, Berikut Progresnya

News

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) nampaknya masih terus berupaya menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) guna memangkas biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.

PUPR bersama BUJT saat ini tengah melaksanakan tahap konstruksi pembangunan 7 ruas Tol Trans Sumatra dengan panjang mencapai 361 km.

Sebagaimana dilansir dari laman Kementerian PUPR disebutkan bahwa hingga Juli 2023 tercatat ada sebanyak 6 ruas sepanjang 596 km di Tol Trans Sumatera yang telah beroperasi penuh dan menyisakan 7 ruas jalan tol lagi yang kini masih dalam tahap konstruksi.

Adapun tujuh ruas jalan tol yang kini dalam tahap konstruksi tersebut yakni :

1. Ruas Tol Indrapura—Kisaran sepanjang 48 km dengan progres konstruksi sebesar 85,5 persen dan ditargetkan rampung pada 2023.

2. Ruas Tol Kuala Tanjung—Tebing Tinggi sepanjang 143 km dengan progres konstruksi sebesar 84,26 persen dan ditargetkan rampung akhir 2023.

3. Ruas Tol Simpang Indralaya—Prabumulih sepanjang 64 km dan ditargetkan siap operasi dalam waktu dekat.

4. Ruas Tol Pekanbaru—Padang Seksi Bangkinang—Koto Kampar sepanjang 24 km dengan progres konstruksi sebesar 74,8 persen

5. Ruas Tol Pekanbaru—Padang Seksi Padang—Sicincin sepanjang 37 km dengan progres konstruksi sebesar 32,6 persen.

6. Ruas Tol Binjai—Pangkalan Brandan dengan progres konstruksi sebesar 79,9 persen

7. Ruas Tol Sigli—Banda Aceh sepanjang 74 km yang menyisakan dua seksi sepanjang 38 km masih konstruksi yakni ruas Blang Bintang—Baitussalam dan Sigli—Seuliemum dengan progres konstruksi sebesar 81 persen.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut penyelesaian infrastruktur seluruh ruas JTTS akan dilakukan secara bertahap.

Seperti diketahui, Kementerian PUPR mencatat keseluruhan Jalan Tol Trans Sumatera memiliki panjang 2.749 kilometer dengan jumlah sebanyak 24 ruas tol yang terdiri dari koridor utama (backbone) sepanjang 1.889 kilometer dan koridor pendukung sepanjang 860 kilometer.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa keberadaan jalan tol ini merupakan investasi Pemerintah untuk jangka panjang.

Kehadiran jalan tol tersebut diharapkan akan menurunkan biaya logistik, memangkas waktu tempuh distribusi barang dan jasa antar wilayah serta mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru khususnya kawasan yang berada di sekitar on/off ramp jalan tol.

Back to top button