PT Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi dan Bangun Pabrik Dukung Asa Swasembada Pangan, Total Anggaran Capai Rp116 Trilun

HeadlineNews

PT Pupuk Indonesia berencana akan melakukan revitalisasi pada sejumlah pabrik pupuk miliknya yang sudah tua dengan total anggaran mencapai Rp 116 tiriliun.

Mengutip pernyataan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, banyaknya pabrik PT Pupuk Indonesia yang sudah tua menjadi salah satu alasan langkah revitalisasi ini perlu dilakukan agar kegiatan operasional pabrik lama tersebut dapat berjalan lebih optimal dan mengeluarkan lebih sedikit emisi gas.

Rahmad menyebut PT Pupuk Indonesia memiliki pabrik pupuk yang sudah beroperasi hingga puluhan tahun seperti :

  • PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) di Palembang, Sumatera Selatan (beroperasi sejak 1959)
  • PT Petrokimia Gresik di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (beroperasi sejak 1972)
  • PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat (beroperasi sejak 1975)
  • PT Pupuk Kalimantan Timur di Bontang, Kalimantan Timur (beroperasi sejak 1977)
  • PT Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe, Aceh (beroperasi sejak 1982)

Selain mengoptimalkan operasional dan mengurangi emisi gas, revitalisasi pabrik pupuk ini juga dilakukan untuk menambah kapasitas produksi PT Pupuk Indonesia selama 5 tahun ke depan.

Hal ini sejalan dengan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan swasembada pangan di Indonesia dapat terwujud dalam kurun waktu 5 tahun mendatang.

Seperti diketahui, swasembada pangan menjadi salah satu tujuan utama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, swasembada pangan dinilai sangat penting karena tidak hanya menciptakan sistem pangan yang stabil dan cukup bagi seluruh masyarakat.

Tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi kemiskinan, serta memperkuat ekonomi domestik.

Rahmad menilai pupuk menjadi salah satu komponen penting untuk membawa Indonesia lebih dekat pada target tersebut karena ketersediaan pupuk dapat meningkatkan produktivitas pertanian, membantu menjaga ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan.

Oleh karena itu dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemudahan pupuk bagi para petani. Salah satunya yaitu dengan membangun infrastruktur pupuk seperti halnya PT Pupuk Indonesia.

Upaya tersebut dilakukan untuk mewujudkan swasembada pangan, terutama untuk komoditas pangan seperti beras sejalan dengan perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut Indonesia akan menambah produksi beras hingga 7 juta ton pada tahun 2045.

Selain menghidupkan kembali pabrik pupuk yang sudah lama, Rahmad mengungkapkan bahwa PT Pupuk Indonesia juga berencana akan membangun pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat dengan anggaran Rp15 triliun dari total Rp116 triliun.

Pembangunan pabrik tersebut ditargetkan akan dimulai pada tahun 2026 mendatang karena saat ini pihaknya masih fokus menyelesaikan masalah perizinan terkait pendirian pabrik di Fakfak.

Meski belum menyebutkan secara pasti berapa besaran kapasitas produksinya, Rahmad memastikan Pupuk Indonesia akan memprioritaskan distribusi hasil produksi pabrik Fakfak tersebut di wilayah Indonesia timur.

Back to top button