Proyek Tol Puncak Masuk Rencana Lelang 2026, Target Terbangun dan Beroperasi Tahun 2030 – 2034

Setelah lama dinantikan, kini akhirnya nasib Proyek Tol Puncak menemukan titik terang.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan proyek tol yang digadang-gadang menjadi solusi kemacetan kawasan wisata Puncak ini masuk dalam daftar proyek yang berpotensi dilelang pada tahun 2026 bersama dengan 18 proyek jalan tol lainnya.
Hal ini tertuang dalam dokumen Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU sebagaimana informasi yang dikutip dari laman instagram Skyscrapercity Bogor-Depok.
Dalam dokumen tersebut, Kementerian PU Rachman Arief mengungkapkan bahwa Tol Puncak tercatat masuk ke dalam kategori proyek non-prakarsa pemerintah (unsolicited) yang berarti proyek ini diajukan oleh pihak swasta tanpa inisiatif langsung dari pemerintah.
Kemudian untuk rute tol puncak itu sendiri rencananya akan membentang dari Caringin, Bogor, hingga Cisarua melewati kawasan Gunung Mas. Kemudian berlanjut hingga Cianjur.
Dengan rute tersebut, Tol Puncak nantinya akan terhubung langsung dengan Jalan Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi), sehingga membentuk jaringan transportasi baru yang lebih efisien di wilayah selatan Jawa Barat.
Sebagai informasi, Proyek tol puncak akan terdiri dari lima seksi pembangunan dengan target rampung dan beroperasi pada periode 2030 – 2034. Proyek tol ini diperkirakan akan menghabiskan biaya pembangunan hingga mencapai Rp 25 triliun.
Adapun rincian biaya konstruksi telah diinformasikan sebelumnya yakni sebagai berikut :
- sebesar Rp 3,15 triliun untuk pembangunan Seksi I sepanjang 11,6 km
- sebesar Rp 2,43 triliun untuk pembangunan Seksi II sepanjang 6,9 km
- sebesar Rp 8,02 triliun untuk pembangunan Seksi III sepanjang 9,7 km
- sebesar Rp 1,68 triliun untuk pembangunan Seksi IV sepanjang 7,3 km
- sebesar Rp 9,07 triliun untuk pembangunan Seksi V sepanjang 16,3 km
Kehadiran jalan tol ini dinilai penting mengingat pemerintah sebelumnya telah mengupayakan berbagai hal untuk mengatasi kemacetan jalan raya Puncak seperti melakukan pelebaran jalan. Namun kemacetan yang terjadi di kawasan ini masih ditemukan hingga bahkan terus mengular.
Jika semua berjalan sesuai rencana, Pembangunan tol ini diharapkan menjadi solusi permanen untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di jalur Puncak yang setiap akhir pekan dan musim liburan selalu menjadi titik kemacetan parah.
Selain mengurai kemacetan lalu lintas, keberadaan tol ini juga diproyeksikan mampu menumbuhkan sentra ekonomi baru di sekitar Bogor, Cisarua, dan Cianjur. Apalagi, Kawasan Puncak selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi favorit warga Jabodetabek yang selalu dipadati para wisatawan.














