Proyek Jalan KIPP 1B dan 1C Senilai Rp3,04 Triliun Capai Progres 10%, Lampaui Target Awal
Pembangunan infrastruktur dasar di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan perkembangan yang positif.
Salah satu proyek yang tengah menjadi sorotan yaitu proyek pembangunan jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B dan 1C.
Adapun progres fisiknya saat ini dilaporkan telah mencapai sebesar 10% atau melampaui target awal yang ditetapkan sebesar 6%.
Hal ini sebagaimana informasi yang disampaikan oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono saat meninjau langsung progres pembangunan jalan di kawasan KIPP 1B dan 1C pada Sabtu (19/07/2025).
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa proyek dengan nilai investasi sebesar Rp3,04 triliun tersebut merupakan proyek perdana yang dieksekusi langsung oleh OIKN.
Kedua segmen tersebut memiliki total panjang 12,2 kilometer dan terbagi ke dalam tujuh paket pengerjaan.
Pembangunan jalan ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas dan aksesibilitas internal antarbangunan pemerintahan serta fasilitas pendukung di jantung pemerintahan baru Indonesia.
Dalam proyek ini, Basuki menyampaikan bahwa kualitas pekerjaan menjadi hal yang perlu dijaga dengan serius, mengingat pencapaian yang cukup baik di tahap awal pembangunan.
Meskipun masa pelaksanaan proyek dijadwalkan selesai pada 31 Desember 2025, Basuki menekankan bahwa percepatan pembangunan menjadi hal krusial demi menjamin kelancaran mobilitas dan aksesibilitas di kawasan KIPP.
Sebagai informasi, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B dan 1C merupakan bagian dari tahap pengembangan kedua IKN.
OIKN mengungkapkan kebutuhan anggaran pembangunan IKN Tahap II untuk periode 2025 hingga 2028 mencapai Rp48,8 triliun. Total kebutuhan dana tersebut telah disetujui Presiden Prabowo Subianto sejak Januari lalu.
Dana ini akan digunakan untuk mendukung berbagai pembangunan penting, mulai dari area perkantoran pemerintah, hunian bagi lembaga legislatif, hingga kawasan yudikatif.
Adapun rincian dana tersebut sebagai berikut :
- Pada tahun anggaran 2025, OIKN menerima alokasi anggaran sebesar Rp14,4 triliun untuk membiayai proyek-proyek prioritas, termasuk infrastruktur jalan dan pembangunan kawasan legislatif.
- Pada tahun 2026, kebutuhan pokok anggaran diperkirakan meningkat menjadi Rp17,08 triliun. Di luar itu, OIKN juga berpeluang mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp4,1 triliun yang berasal dari sisa alokasi tambahan tahun ini. Sehingga total pagu anggaran untuk tahun depan mencapai Rp21,18 triliun. Namun demikian, pagu indikatif yang diterima hingga saat ini baru sebesar Rp5,05 triliun.
- Memasuki tahun 2027, OIKN memperkirakan kebutuhan anggaran mencapai Rp14,64 triliun guna melanjutkan berbagai proyek dengan skema kontrak tahun jamak (multi years contract).
- Pada tahun 2028, kebutuhan anggaran diperkirakan sebesar Rp2,68 triliun untuk menyelesaikan tahap akhir pembangunan.
Pemerintah melalui OIKN terus mendorong efisiensi sekaligus akselerasi dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan di IKN. Keberhasilan dalam mempercepat pengerjaan proyek infrastruktur dasar seperti jalan di KIPP menjadi indikator penting dalam menjaga momentum pembangunan ibu kota baru.
Dengan target ambisius dan dukungan anggaran yang terus diupayakan, pembangunan IKN diharapkan dapat mewujudkan pusat pemerintahan yang modern, efisien, dan terintegrasi secara menyeluruh pada tahun-tahun mendatang.












