Proyek Bendungan Cibeet dan Cijurey di Bogor Ditargetkan Rampung Tahun 2028

Menteri PUPR Basuki targetkan Bendungan Cibeet dan CIjurey di Bogor, Jawa Barat mulai konstruksi tahun 2024 dan rampung pada tahun 2028

News

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kabarnya telah melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Minggu, 17 September 2023.

Dalam inspeksinya ini, Menteri Basuki melaporkan progres pembangunan dua bendungan tersebut saat ini masih dalam tahap pengadaan lahan sebelum akhirnya memasuki tahap konstruksi yang ditargetkan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.

Mulai konstruksi tahun depan, pembangunan kedua bendungan ini diharapkan dapat rampung sesuai target kontrak yang dijadwalkan akan berakhir pada tahun 2028 mendatang.

Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey merupakan proyek strategis nasional yang berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Sungai Citarum di Muara Gembong, Karawang dan Bekasi.

Oleh karena itu, Menteri Basuki berharap masyarakat juga dapat mendukung pembangunan kedua bendungan ini yang nantinya akan diikuti dengan pembangunan sejumlah tanggul di wilayah hilir Citarum.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari mengungkapkan alasan yang melatarbelakangi dibangunnya Bendungan Cibeet.

Dimana pembangunan bendungan ini dilatarbelakangi oleh sebuah kejadian bencana banjir besar di Citarum Hilir pada tahun 2021 lalu yang menyebabkan tangguk terkikis, limpas, dan jebol di 5 lokasi yang terbesar di Desa Pebayuran Kabupaten Bekasi.

Guna mengantisipasi terulangnya bencana banjir di masa mendatang, pemerintah pun akhirnya berupaya membangun dua bendungan tersebut untuk mengendalikan banjir di wilayah hilir Sungai Citarum.

Sebagai informasi, Pembangunan Bendungan Cibeet terbagi dalam tiga paket pekerjaan yang meliputi paket pertama dikerjakan oleh Nindya-Adhi-Bahagis, KSO dengan nilai kontrak mencapai Rp1,92 triliun. paket kedua dikerjakan oleh PP-Marfri-DMT, KSO dengan nilai kontrak mencapai Rp1,81 triliun dan paket ketiga dikerjakan oleh Waskita-BK-BBP-KPR, KSO dengan nilai kontrak mencapai Rp1,47 triliun.

Sama seperti Bendungan Cibeet, Pembangunan Bendungan Cijurey juga terbagi dalam tiga paket pekerjaan yang meliputi paket pertama dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak mencapai Rp1,17 Triliun, paket kedua dikerjakan oleh PT. Hutama Karya (Persero) dengan nilai kontrak mencapai Rp1,05 triliun dan paket ketiga dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak mencapai Rp1,14 Triliun.

Adapun Bendungan Cibeet diproyeksikan mampu mereduksi banjir di hilir Citarum sebesar 66%. Sedangkan Bendungan Cijurey diproyeksikan dapat mereduksi banjir di hilir Citarum sebesar 59.33%.

Selain sebagai pengendali banjir, Bendungan Cibeet nantinya juga dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi baru seluas 1000 Ha dan sawah eksisting 1037 Ha m, menyuplai 5000 Ha lahan irigasi di Saluran Tarum serta menghasilkan air baku sebesar 3.77 m3/dtk dan berpotensi sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 0.25 MW

Begitu pun dengan Bendungan Cijurey yang dimana nantinya juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan lainnya yakni mengairi irigasi seluas 561 Ha, menghasilkan air baku sebesar 0.71 m3/dtk dan berpotensi menjadi sumber PLTA sebesar 2×0.5 MW.

Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi berharap pembangunan kedua bendungan ini memberikan  dampak signifikan kepada masyarakat disamping fungsinya yang diperuntukkan untuk penanganan musibah bencana alam banjir.

Back to top button