Progres Konstruksi Hampir Rampung, Bendungan Sidan di Bali Akan Segera Diresmikan

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) saat ini masih terus berupaya menyelesaikan pembangunan Bendungan Sidan yang terletak di Kabupaten Badung, Bangli, dan Gianyar, Provinsi Bali.

Untuk melihat sejauh mana perkembangan konstruksi, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bersama dengan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan peninjauan ke lokasi proyek pada Senin, 11 November 2024.

Dalam peninjauan tersebut, pembangunan bendungan tersebut dilaporkan hampir rampung dengan progres 96,59 persen atau hampir rampung.

Pembangunan bendungan ini diharapkan selesai pada akhir bulan ini atau November 2024 sebagaimana informasi yang dikutip dari laman kompas.com.

Setelah konstruksi rampung, proses pengisian air (impounding) akan segera dilakukan pada 18 November 2024 sebelum akhirnya bendungan resmi dioperasikan.

Sebagai informasi, Bendungan Sidan dibangun sejak tahun 2018 dengan anggaran APBN sebesar Rp1,5 triliun.

Bendungan ini dirancang memiliki kapasitas tampung sebesar 5,8 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 39 hektare.

Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya, bendungan ini mampu menyediakan air baku sebesar 1.750 liter per detik untuk melayani sebanyak 1,3 juta jiwa.

Adapun air baku yang dihasilkan akan didistribusikan ke sejumlah kecamatan di empat kabupaten/kota di antaranya yaitu :

  1. Kabupaten Gianyar akan menerima pasokan air sebanyak 300 liter per detik untuk tiga kecamatan, yaitu Ubud, Sukawati, dan Blahbatuh.
  2. Kota Denpasar akan menerima pasokan air sebanyak 750 liter per detik untuk wilayah Kecamatan Denpasar Timur, Barat, Utara, dan Selatan.
  3. Kabupaten Badung akan menerima pasokan air sebanyak 500 liter per detik untuk mengairi Kecamatan Abiansemal, Mengwi, Kuta Utara, Kuta, dan Kuta Selatan.
  4. Kabupaten Tabanan akan menerima pasokan air sebanyak 200 liter per detik untuk tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tabanan, Marga, dan Kediri.

Selain menyediakan air baku, bendungan ini juga disebut dapat dimanfaatkan sebagai pengendali banjir seluas 108 hektar karena diklaim mampu mereduksi banjir kala ulang 50 tahunan sebesar 3,2 persen atau 5,15 meter kubik per detik.

Kemudian juga dapat berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung yang dapat menghasilkan energi sebesar 8 megawatt.

Back to top button