Perusahaan Singapura, Princeton Digital Investasi Senilai Rp15 Triliun Bangun Data Center di Batam

News

Princeton Digital Group (PDG) sebagai perusahaan penyedia layanan pusat data terkemuka di Asia ini berencana akan membangun pusat data baru di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa, Provinsi Kepualauan Riau.

Guna mendukung rencananya ini, PDG kabarnya akan berinvestasi atau menanamkan modalnya senilai US$ 1 miliar atau setara Rp15 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$) untuk perluasan bisnis dan juga pembangunan pusat data.

Chief Executive Officer (CEO) Princeton Digital Group, Rangu Salgame mengungkapkan bahwa langkah awal akan dimulai dengan pembangunan kampus baru untuk pusat data perusahaan yang letaknya hanya 20 km dari lepas pantai Singapura.

Kehadiran pusat data baru ini memungkinkan pelanggan untuk memperluas infrastruktur dengan mulus dari Singapura ke kampus pusat data yang skalanya dapat ditingkatkan di Singapura, Batam dan Johor.

Gudang pusat data ini akan dibangun di atas tanah seluas 15 hektar yang terdiri dari empat gedung dengan kapasitas masing-masing hingga 24 MW atau sebesar 96 MW untuk seluruh kapasitas.

Seiring tingginya penetrasi teknologi, PDG berharap perluasan bisnis ini akan membuat bisnis layanan pusat data dalam negeri semakin kompetitif dengan sejumlah perusahaan lain baik lokal maupun luar negeri yang kini telah berebut pangsa pasar yang ada.

Seperti yang diketahui saat ini persaingan raksasa digital sangat ketat di benua Asia. Sebagai contoh, perusahaan raksasa teknologi seperti Amazon, Microsoft Corp dan Alphabet Inc Google menghadapi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan China yang saat ini terus meningkatkan investasinya.

Dimana pada November lalu, Huawei Technologies Co. mengumumkan investasi sebesar USD300 juta untuk meningkatkan infrastruktur komputasi awannya di Indonesia. Selain itu pada bulan September lalu, Alibaba Cloud mengumumkan akan mengeluarkan USD1 miliar untuk mendukung mitra global dalam tiga tahun ke depan.

Sementara untuk Asia Tenggara sendiri merupakan rumah bagi induk Shopee Sea Ltd, Grab dan GOTO, yang dimana pertumbuhan ekonomi digitalnya diperkirakan akan tembus US$ 330 miliar (Rp 4.950) pada tahun 2025 mendatang.  Menurut laporan yang diterbitkan oleh Google, Temasek Holdings, dan Bain & Co.

Penetrasi tinggi dan cepat pada adopsi seluler dan layanan digital menciptakan peningkatan permintaan baru untuk infrastruktur dan layanan komputasi awam. Persyaratan lokalisasi data di seluruh kawasan Asia Tenggara juga ikut memicu permintaan akan pembangunan sejumlah pusat data baru.

Sebagai informasi, Nongsa Digital Park (NDP) yang merupakan lokasi dari kampus pusat data PDG ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus untuk ekonomi digital dan pariwisata pada Juni 2021.

Presiden Joko Widodo menggambarkan Nongsa dan Batam sebagai “jembatan digital” antara Singapura dan Indonesia mengingat terus meningkatnya permintaan akan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi, listrik berkelanjutan serta lahan untuk mengembangkan pusat data dan kapasitasnya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto berharap kehadiran KEK Nongsa Digital Park dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp 20 – 30 triliun per tahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional

Back to top button