Permudah Akses Antar Desa, 3 Jembatan Gantung Senilai Rp9,9 Miliar di Jatim Tuntas Dibangun
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan pembangunan tiga jembatan gantung untuk meningkatkan konektivitas antar desa di Provinsi Jawa Timur.
Ketiga jembatan gantung tersebut yakni Jembatan Gantung Brungkah di Desa Karangrejo Kabupaten Pacitan, Jembatan Gantung Kowel Kabupaten Pamekasan, dan Jembatan Gantung Macanbang Kabupaten Tulungagung.
Jembatan Gantung pertama yang diselesaikan adalah Jembatan Gantung Brungkah di Desa Karangrejo Kabupaten Pacitan dengan panjang 84 meter (m). Kemudian Jembatan gantung selanjutnya yang juga telah selesai adalah Jembatan Kowel sepanjang 60 m di Kabupaten Pamekasan yang menghubungkan Kelurahan Kowel menuju Kelurahan Gladak Anyar. Sekaligus, menjadi pengganti Jembatan Kowel yang rusak akibat diterjang banjir pada Januari 2021 lalu.
Terakhir, Jembatan Gantung Macanbang di Kabupaten Tulungagung dengan panjang 42 m yang juga telah rampung pembangunannya. Pembangunan jembatan gantung ini untuk mempermudah akses jalan warga terutama yang bekerja sebagai petani untuk menuju ke area persawahannya dan mempermudah akses jalan dari Desa Macanbang ke Desa Gondosuli.
Berdasarkan data yang tercatat sejak 2015 hingga 2021, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga diketahui telah membangun 409 unit jembatan gantung di seluruh Indonesia dengan total panjang keseluruhan jembatan gantung mencapai 30.445 meter.
Rencananya pada TA 2022, Kementerian PUPR akan membangun sebanyak 73 unit jembatan gantung dengan rincian yaitu Wilayah 1 meliputi Pulau Sumatera dan Kalimantan sebanyak 27 unit, Wilayah 2 Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur sebanyak 31 unit dan Wilayah 3 Sulawesi hingga Papua sebanyak 15 unit.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa jembatan gantung merupakan salah satu infrastruktur kerakyatan yang dibangun untuk memperlancar mobilitas masyarakat dalam beraktivitas dan memangkas waktu tempuh antar desa yang sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai.
Dalam keterangan resminya pada 14 Juni 2022, Basuki mengungkapkan bahwa kehadiran jembatan gantung ini akan mempermudah dan mempersingkat akses warga masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga
Sebagai informasi, Pembangunan ketiga jembatan tersebut dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali sejak Agustus 2021 dan rampung pada Maret 2022 dengan anggaran tahun jamak sebesar Rp9,9 miliar dalam satu paket kontrak pekerjaan.