Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Stasiun Velodrome – Manggarai Capai Progres 39,83%
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Stasiun Velodrome – Stasiun Manggarai terus mencatatkan perkembangan positif.
Pelaksana Tugas (Plt) Project Director LRT Jakarta Fase 1B Prasetyo Rianda Mulyo melaporkan progres pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Stasiun Velodrome hingga Stasiun Manggarai ini telah mencapai progres 39,83 persen per 10 Desember 2024.
Proyek ini dikerjakan dari dua sisi yakni zona 1 Velodrome – Pramuka dan zona 2 Manggarai-Pramuka.
Pada zona 1, sejumlah pekerjaan mencatatkan perkembangan yaitu penyelesaian 1,29 rail dan 3rd rail, pekerjaan arsitektural (lantai, dinding, fasad) dan pembangunan linkway pada Stasiun Rawamangun.
Begitu pun dengan pekerjaan di zona 2, dilaporkan juga mencatatkan adanya perkembangan yaitu balok girder yang sudah tersambung dengan jumlah sebanyak 10 span di area Jalan Tambak.
Setelah rampung, kehadiran LRT Jakarta Fase 1B ini diharapkan dapat mengurai kemacetan lalu lintas serta menjadi moda transportasi yang modern dan nyaman.
Seiring dengan meningkatnya antusiasme warga Jakarta terhadap proyek ini, Beroperasinya LRT Jakarta Fase 1B tersebut juga diharapkan dapat menjadi alternatif yang menarik untuk mobilitas warga Jakarta serta membuat masyarakat lebih nyaman menggunakan kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada Januari 2024, tercatat jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta mencapai 34.175.182 penumpang atau naik sebesar 23,76 persen dibandingkan Januari 2023. Hal ini menunjukkan banyaknya masyarakat yang sudah mulai beralih ke angkutan umum.
Sebagai informasi, Proyek LRT Jakarta Fase 1B dibangun dengan panjang lintasan 6,4 kilometer dan lima stasiun pemberhentian yang terdiri dari Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman dan Stasiun Manggarai.
Proyek ini dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda) bersama dengan PT Waskita Karya-Nindya Karya-LRS melalui kerja sama operasi (KSO) dengan target rampung pada tahun 2026 mendatang.
Dalam proses pembangunannya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengoptimalkan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk memantau perkembangan pembangunan.
Pasalnya, teknologi tersebut memungkinkan untuk melakukan pendeteksian dini atas ketidaksesuaian kualitas dan desain serta berfungsi sebagai bank data untuk seluruh proyek LRT Jakarta Fase 1B.