Libatkan Ratusan Warga Lokal, PUPR Targetkan Huntap 2B Sulteng Rampung Akhir Tahun Ini
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan saat ini tengah melaksanakan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) tahap 2B di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menyampaikan bahwa proses pembangunan huntap ini membutuhkan keterlibatan ratusan warga lokal Sulawesi Tengah lantaran dinilai sangat membantu dalam proses percepatan pembangunan.
Huntap tersebut dirancang tahan gempa dengan menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 yang memiliki satu ruang keluarga, dua kamar tidur, dan kamar mandi.
Oleh karena itu, pekerja yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan kontruksi rumah tahan gempa (RTG) rumah instan sederhana sehat (RISHA) diharapkan bisa memahami dan memiliki kemampuan konstruksi yang baik sehingga huntap yang dibangun ini dapat lebih cepat terbangun.
Pasalnya dengan adanya pelatihan ini, Iwan menyebut bahwa pihaknya ingin warga lokal tidak hanya bisa bekerja sebagai pekerja konstruksi biasa. Namun juga diharapkan memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang pembangunan kontruksi yang baik mengingat teknologi RISHA mudah untuk diaplikasikan di lapangan.
Kepala Balai P2P Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Bakhtiar diwakili Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Erpika Ansela Surira menjelaskan bahwa ratusan warga lokal terlihat ikut bekerja di sejumlah proyek pembangunan Huntap di Sulteng.
Misalnya seperti di lokasi pembangunan Huntap 2B di Tondo yang dimana ada sebanyak 150 pekerja dan sebanyak 135 diantaranya merupakan warga lokal.
Huntap tahap 2B tersebut akan dibangun sebanyak 1.321 unit yang tersebar di Tondo 2 dengan jumlah sebanyak 1.055 unit, Sibalaya Selatan dengan jumlah sebanyak 120 unit dan Bangga Dusun 2 sebanyak 146 unit.
Pembangunan Huntap ini ditargetkan dapat selesai pada akhir tahun 2023 mendatang atau tepatnya di bulan Desember 2023.
Salah seorang pekerja dari Kota Palu bernama Iswandi Mansyur Dullan mengaku bahwa dirinya sangat bersyukur bisa bekerja dalam proyek pembangunan Huntap di Sulteng mengingat masih banyaknya masyarakat terdampak bencana di Sulteng yang membutuhkan hunian layak.
Sehingga Pembangunan Huntap ini dinilai dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga yang ingin mendapatkan penghasilan sekaligus pengalaman kerja di bidang konstruksi Apalagi dengan adanya pelatihan konstruksi, jam kerja yang teratur, dan upah yang mencukupi membuat para pekerja menjadi lebih semangat untuk menyelesaikan Huntap tersebut.