IKN Akan Punya Kereta Canggih Tanpa Rel Made In China

HeadlineLifestyleNews

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menghadirkan kereta canggih tanpa rel atau kereta otonom (Autonomous Rail Transit/ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sebagian rutenya ditargetkan sudah bisa beroperasi dan digunakan pada Agustus 2024 mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau tempat yang akan menjadi lokasi pembangunan kereta otonom atau Automated Rail Transit (ART) di IKN pada Rabu, 24 Januari 2024.

Mengutip informasi dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melalui akun sosial media instagramnya, kereta canggih ini merupakan teknologi buatan negeri tirai bambu China yang akan dibangun di kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur IKN.

Untuk pembangunannya, Kemenhub telah menjajaki kerja sama dengan pihak China melalui China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC).

Penjajakan kerja sama itu dilakukan saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi China untuk bertemu dengan Menteri Transportasi Republik Rakyat China Li Xiaopeng pada Jumat, 12 Januari 2024.

Sumber Foto : Instagram Menhub Budi Karya Sumadi

Dimana dalam pertemuan tersebut, Menhub Budi bersama Li Xiaopeng tak hanya membahas peluang peningkatan kerja sama bilateral di sektor transportasi. Tetapi dalam kesempatan yang sama, Budi juga menyampaikan keinginan pemerintah Indonesia untuk menggunakan satu set Kereta Otonom dari CRRC di IKN. 

Maka dari itu, Pihak CRRC dikabarkan akan memboyong unit Kereta Otonom ke Indonesia sebagai etalase pameran yang akan diselenggarakan di IKN sekitar Juli 2024 sekaligus menjadi ajang demonstrasi kemampuan dari kereta otonom.

Untuk mengoperasikan kereta ini di IKN, Menhub akan berkoodinasi bersama dengan Badan Otoritas IKN dan Kementerian PUPR dalam pembangunan rute ART IKN yang akan dilakukan dalam dua fase.

Menhub Budi mengungkapkan satu set kereta otonom akan terdiri dari 2 gerbong dengan kapasitas total 324 penumpang.

Selain itu, Kereta ART ini juga akan dirancang memiliki kecepatan operasional 40 km/jam dan kecepatan maksimal hingga 70 km/jam.

Nantinya transportasi modern ini akan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. Dengan demikian, Kereta tersebut akan beroperasi menggunakan rel virtual dengan simbol marka jalan yang dilengkapi sistem magnet.

Sekilas Profil Kereta ART Made in China

Kereta ART merupakan sebuah transportasi massal perkotaan yang dikembangkan oleh perusahaan asal China, CRRC Corp., Ltd yakni salah satu produsen kereta terbesar di dunia.

Transportasi massal berteknologi canggih ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada Oktober 2017 di Kota Zhuzou, Provinsi Hunan yang kemudian mulai dioperasikan secara bertahap pada tahun 2018.

Kereta ART mulai dioperasikan secara bertahap hingga ke kota Chengdu dan Yibin, Provinsi Sichuan serta beberapa kota lainnya di China.

Kereta ART buatan China ini terdiri dari tiga gerbong yang mampu menampung sebanyak 300 orang penumpang hanya dalam sekali perjalanan.

Dan yang lebih menariknya, kereta berkecapatan maksimum hingga 70 km per jam ini tidak menggunakan rel konvensional, kabel, roda besi, dan juga awak (dikemudikan otomatis oleh sistem) seperti kereta pada umumnya.

Jadi dalam pengoperasiannya, kereta yang berjalan dengan menggunakan ban terbuat dari karet ini tidak melintas di atas rel, melainkan beroperasi di jalan raya melalui lintasan virtual yang telah ditentukan sebelumnya.

Pasalnya, di dalam kereta itu sendiri terdapat sensor yang berfungsi untuk mengidentifikasi lintasan virtual di jalan dan memberi perintah melalui unit kendali pusat sehingga dapat dikemudikan otomatis oleh sistem (tanpa awak).

Selain itu, kereta tersebut juga dilengkapi dengan sistem persinyalan untuk memprioritaskan ART pada persimpangan jalan raya.

Sumber Foto : CRRC

Dengan sistem persinyalan tersebut, Sebagaimana informasi yang dikutip dari laman kompas.com disebutkan bahwa kereta akan memberikan instruksi kepada lampu persinyalan pada jarak 100 meter dari lampu lalu lintas.

Kemudian lampu itu menyesuaikan sistem lampu lalu lintas setelah menerima sinyal sehingga kereta ART dapat melewati persimpangan dengan aman dan cepat.

Untuk penggeraknya sendiri, Kereta ART tersebut dibekali dengan tenaga listrik yang disalurkan melalui baterai. Dengan demikian, setiap stasiun nantinya akan dilengkapi perangkat pengisian daya cepat.

Back to top button