Hutama Karya dan HKI Siap Bangun Flyover Panorama I Sitinjau Lauik di Sumbar, Nilai Investasi Capai Rp2,79 Triliun

PT Hutama Karya (Persero) bersama anak usahanya PT Hutama Karya Infrastruktur atau HKI dipercaya untuk membangun Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) melalui skema Proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama proyek KPBU Sitinjau Lauik I yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar, dan Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL), Michael AP Rumenser di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum pada Jumat, 21 Maret 2025.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Kementerian PU, Proses penyiapan hingga penandatanganan perjanjian Proyek Flyover Sitinjau Lauik I ini berjalan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).
Flyover Sitinjau Lauik I merupakan bagian dari jalan nasional Lintas Sumatera yang akan menghubungkan Kota Padang dan Kota Solok.
Flyover ini dibangun sebagai langkah strategis untuk mengurangi risiko kecelakaan di tikungan Panorama I Sitinjau Lauik yang selama ini dikenal sebagai salah satu jalur paling rawan di Sumatera Barat.
Menurut Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra, proyek ini sangat penting dalam meningkatkan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas di tikungan tersebut.
Pasalnya berdasarkan identifikasi hazard dan penilaian resiko, lokasi tikungan Sitinjau Lauik I ini termasuk ke dalam daerah rawan kecelakaan karena memiliki tikungan atau geometrik jalan yang cukup tajam.
Sehingga perlu dilakukan penanganan dengan cara melakukan perubahan geometrik melalui proyek ini atau pembangunan jalan baru yang sesuai dengan standar teknis, keselamatan, dan kenyamanan lalu lintas.
Dalam pembangunannya, Proyek ini akan dikerjakan oleh PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (PT HPSL) yakni Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang dibentuk khusus oleh konsorsium PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur sebagai pemenang lelang atas proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 2,79 triliun tersebut.
Proyek ini akan diselesaikan oleh PT HPSL dengan masa kerja sama selama 12,5 tahun yang terdiri dari 2,5 tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa operasi.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi perencanaan teknis, pembangunan jalan dan jembatan (flyover) sepanjang 2,774 kilometer, serta preservasi selama masa operasional.
Setelah rampung, Proyek Flyover Sitinjau Lauik diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat signifikan bagi masyarakat Sumatera Barat di antaranya yaitu :
- Meningkatkan konektivitas antarwilayah di Sumatera Barat.
- Mempercepat mobilitas penduduk dan memudahkan akses ke fasilitas umum.
- Mengurangi risiko kecelakaan di jalur ekstrem Padang-Solok, sehingga perjalanan lebih aman dan nyaman.
- Membuka akses lebih luas ke destinasi wisata unggulan seperti Danau Singkarak dan Lembah Harau, mendukung pertumbuhan sektor pariwisata.
- Memperlancar distribusi barang dan logistik, menekan biaya logistik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
- Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Dengan manfaat tersebut, pembangunan Flyover ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar mengingat kehadirannya bukan hanya memudahkan akses masyarakat dari Padang menuju Solok maupun sebaliknya, tetapi juga akan menjadi solusi penting bagi permasalahan lalu lintas di Sumatera Barat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Turut hadir dalam penandatanganan kerja sama proyek KPBU Flyover Sitinjau Lauik I yakni Inspektur Jenderal Kementerian PU Dadang Rukmana, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Roy Rizali Anwar, Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasco Ruseimy, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Muhammad Wahid Sutopo, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto, Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur Aji Prasetyanti, dan Direktur PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik Michael Arthur Paulus.