Dukung Swasembada Pangan Pemerintahan Prabowo, Kementerian PU Percepat Konstruksi 2 Proyek Bendungan di Aceh
Guna mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dikabarkan tengah melakukan percepatan pembangunan dua bendungan di Provinsi Aceh.
Dua bendungan tersebut yaitu Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie yang dibangun sejak akhir tahun 2018 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,5 triliun dan Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara yang dibangun sejak tahun 2015 dengan biaya APBN sebesar 2,7 triliun.
Kedua bendungan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas irigasi pertanian, mendukung pengendalian banjir, serta menyediakan air baku dan energi listrik bagi masyarakat Aceh.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa pembangunan bendungan ini merupakan langkah konkret Kementerian PU dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo-Wapres Gibran yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.
Dody berharap kehadiran bendungan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani serta mendukung ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional di era pemerintahan Presiden Prabowo.
Sebagai Informasi, Bendungan Rukoh dibangun dengan kapasitas tampung sebesar 128 juta meter kubik dan luas genangan 716,7 hektar.
Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya, bendungan ini nantinya akan melayani area irigasi seluas 11.950 hektar dengan pola tanam padi-padi-palawija serta intensitas tanam yang mencapai 300 persen (eksisting 140 persen).
Kemudian bendungan ini juga dapat berfungsi untuk pengendalian banjir di wilayah Krueng Rukoh dengan potensi pengurangan banjir hingga 89,62 persen, serta menyuplai air baku sebesar 0,90 meter kubik/detik.
Adapun untuk konstruksinya sendiri, pembangunan bendungan tersebut dilakukan secara bertahap melalui dua paket pekerjaan yakni
- Pekerjaan paket 1 dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) dengan anggaran senilai Rp 377 miliar.
- Pekerjaan Paket 2 dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk KSO PT Adhi Karya (Persero) dan PT Andesmont Sakti dengan anggaran senilai Rp 1,7 triliun.
Kemudian selain Bendungan Rukoh, seperti yang dijelaskan sebelumnya disebutkan bahwasanya pembangunan Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara juga dilakukan percepatan.
Pembangunan Bendungan Keureuto dilaporkan telah mencapai progres fisik sebesar 96,69 persen.
Bendungan ini dibangun dengan kapasitas tampung sebesar 215,94 juta meter kubik dan luas genangan 896,6 hektar.
Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya, Bendungan ini diharapkan dapat melayani kebutuhan irigasi pada lahan seluas 9.455 hektar, menyediakan air baku sebesar 0,5 meter kubik/detik, serta menghasilkan energi listrik 6,34 MW.
Selain itu, Bendungan Keureuto juga dapat dimanfaatkan untuk mereduksi potensi banjir di wilayah Lhoksukon hingga 30 persen.
Adapun untuk konstruksinya, pembangunan Bendungan Keureuto terbagi dalam empat paket pekerjaan yakni
- Pekerjaan Paket 1 dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) – PT Pelita Nusa Perkasa (KSO),
- Pekerjaan Paket 2 dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk,
- Pekerjaan Paket 3 dikerjakan oleh PT Hutama Karya – Perapen,
- Pekerjaan paket penyelesaian pembangunan bendungan dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) – PT Indrapurindo Marga Bakti Utama – PT Pelita Nusa Perkasa (KSO).