Dukung Kemajuan Dunia Teknik Sipil Indonesia, ICESNA Bersinergi Dengan Lembaga Perguruan Tinggi
Sekelompok insinyur sipil Indonesia yang tergabung dalam organisasi Indonesian Civil Engineers Society of North America/ICESNA terus berusaha memberikan dukungan demi kemajuan dunia teknik sipil di Indonesia dengan membuka kesempatan bagi para anggotanya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam bidang teknik sipil dengan para mahasiswa dan dosen teknik sipil di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Selain berbagi pengalaman dan pengetahuan, mereka juga ingin membantu memberikan bimbingan bagi para lulusan jurusan teknik sipil Indonesia yang beraspirasi meneruskan studi lanjut, dan yang ingin magang atau bekerja di Amerika Utara.
Sebagai informasi, Organisasi Masyarakat Insinyur Sipil Indonesia di Amerika Utara (Indonesian Civil Engineers Society of North America/ICESNA) dibentuk oleh para insinyur indonesia yang bermukim dan berkarya di Amerika Serikat pada 3 Februari 2014.
Organisasi ini didirikan oleh salah seorang lulusan Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Virginia Tech yang bernama Wira Tjong dengan motto “sharing civil engineering without borders” (berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang teknik sipil tanpa batas-batas negara). Organisasi ini diketahui telah berkiprah di berbagai negara dalam menyumbangkan keahlian profesional para anggotanya yang berasal dari indonesia.
Dilansir dari media VOA, Wira mengatakan bahwa anggota ICESNA datang dari berbagai sektor dan jabatan seperti konsultan, kontraktor, pejabat pemerintah, militer, pendidik, peneliti atau pemilik perusahaan teknik yang memiliki visi sama untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat di mana mereka tinggal dan berasal demi kemajuan profesi teknik sipil.
Wira mengungkapkan misi ICESNA adalah menyediakan wadah atau platform buat insinyur teknik sipil dan mahasiswa teknik sipil asal Indonesia yang tinggal di Amerika Utara. Organisasi ini memberikan kesempatan anggotanya untuk mengajar sebagai volunteer (relawan) dan sharing keahliannya ke universitas-universitas di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.
Selain itu, ICESNA juga dapat menjadi tempat untuk menjalin hubungan sosial antar anggotanya mengingat memiliki latar belakang budaya yang sama dan bahasa yang sama, yakni Bahasa Indonesia.
Namun tidak sampai disitu, Nani Setiawan selaku direktur urusan kolaborasi dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi di Indonesia atau ICESNA Director for Collaboration with Indonesian Institutions menyebut ICESNA juga berusaha memperluas jangkauan universitas mana saja yang bisa dibantu khususnya seperti di wilayah indonesia timur yang lebih membutuhkan bantuan dibandingkan dengan indonesia barat.
Demi mewujudkan hal tersebut, Nani mengaku pihaknya telah menghubungi Universitas Cenderawasih (di Jayapura), Universitas Tadulako di Palu dan lain-lain untuk memberikan bantuan lebih lanjut.
Nani Setiawan, salah seorang lulusan Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada yang mengambil program diploma untuk operasi pelabuhan secara online dari sebuah institusi di Inggris berharap kontribusi dari ICESNA dapat bermanfaat bagi universitas-universitas di Indonesia. Nina mengungkapkan bahwa sebagian universitas berharap peringkat akreditasi perguruan tinggi mereka bisa naik setelah menjalin kerja sama dengan sebuah lembaga di Amerika.
Salah satu mitra atau universitas yang bekerja sama dengan ICESNA adalah Fakultas Teknik Universitas Kristen Imanuel (UKRIM) di Kalasan, Yogyakarta. Menurut salah satu dosen teknik sipil disana yang bernama Dr. Ir. Samuel Handali, M.Eng, kerja sama itu dimulai pada tahun 2014 dengan webinar dan kunjungan langsung. Menurut salah seorang lulusan ITB dan Asian Institute of Technology, Thailand ini, kerja sama diawali dengan mengadakan webinar.
Manuel sebagai dosen teknik sipil mengaku awalnya tidak tahu mengenai webminar dan tidak memiliki fasilitas tersebut. Namun pada akhirnya Wira Tjong membantunya untuk men-setup seminar itu sehingga webminar tersebut merupakan webminar pertama kali yang dilaksanakannya dengan pembicara di California, seorang insinyur Indonesia.
Manuel mengaku dirinya mendapat pengalaman yang luar biasanya lantaran ICESNA bukan hanya memperkenalkan kami dengan engineering-nya yang cutting-edge (mutakhir). Namun juga memberikan sesuatu yang exposure (paparan) dan eye-opener (pembuka mata/wawasan).
Kini, ICESNA juga mengadakan seminar-seminar secara online, bukan hanya untuk UKRIM sebagai penerima manfaat, tetapi juga terbuka bagi semua dosen dan mahasiswa di Indonesia. Menurut Samuel, program-program itu sangat berguna karena bagi dosen-dosen di Indonesia yang biasanya fokus pada masalah-masalah internal dengan skala nasional kemudian bisa belajar dari para insinyur sipil yang ada di negara yang maju seperti Amerika Serikat.
Pendapat senada disampaikan oleh Dr. Ir. Pinondang Simanjuntak, MT, dosen Program Studi Teknik Sipil dan kepala Pusat Studi Kebencanaan, Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta.
Pinondang, yang kini sedang dalam kunjungan kerja di Amerika menyatakan kerja sama Universitas Kristen Indonesia dengan ICESNA sudah berlangsung selama beberapa tahun dengan berbagai kegiatan yang dilakukan secara informal. Namun, baru beberapa bulan yang lalu dibuat semacam draf kerja sama yang akan ditandatangani secara resmi dan salah satu aplikasi kerja sama itui adalah penyelenggaraan seminar internasional dalam bentuknya webinar pada bulan November mendatang yang juga akan melibatkan Universitas Colorado di Aurora, Colorado. Walaupun pada masa kini berbagai informasi bisa didapat secara independen melalui Internet, Pinondang berpendapat bahwa manfaat kerja sama demikian sangat besar.
“Saya pikir dengan perkembangan teknologi sekarang tentu kita butuh sharing informasi antara berbagai negara, khususnya universitas. Jadi, kami berharap melalui ICESNA para mahasiswa, dosen di keluarga besar program studi teknik sipil Fakultas Teknik UKI memperoleh wawasan baru. Ada perbandingan yang kita bisa peroleh antara Indonesia dengan Amerika dalam bidang desain, maksudnya perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan pembangunan – karena metode teknologinya juga kelihatan banyak berbeda – melalui seminar yang kita lakukan. Yang paling penting adalah sebenarnya program pemerintah saat ini, khususnya Menteri (Pendidikan, Riset, dan Teknologi) Nadiem (Makarim), Mas Nadiem itu mencanangkan program “Merdeka Belajar.” Program ini memberi mahasiswa kesempatan selama tiga semester untuk belajar di luar program studinya.”
Pinondang berharap melalui hubungan dengan ICESNA ini berbagai jaringan proyek baik di Indonesia maupun di manapun, mahasiswa yang terseleksi bisa dikirim selama satu semester untuk magang dengan persyaratan-persyaratan yang baik.
Kontribusi yang diberikan ICESNA dalam bidang teknik sipil ini dilakukan demi kemajuan dunia teknik sipil di indonesia mengingat teknik sipil juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, mulai dari desain bangunan yang dapat melindungi penghuninya, pembangunan infrastruktur untuk pasokan air yang lebih baik serta sistem saluran pembuangan dan pengolahan limbah, pembangunan instalasi perawatan kesehatan, desain prasarana lalu lintas darat, air dan udara, dan berbagai aspek lain dalam kehidupan.
Oleh karena itu, ICESNA akan berusaha mengulurkan tangan di sela-sela kesibukan para anggotanya untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan kelompok-kelompok konsultan teknik sipil yang berminat sebagai sumbangsih betapapun kecilnya, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di negara asal tercinta, Indonesia
Sebagai informasi tambahan, Dilansir dari situs resmi icesna.org disebutkan bahwa terdapat beberapa kegiatan yang dijalankan oleh ICESNA, yakni diantaranya :
1. Berjejaring, Berkolaborasi, dan Berbagi Informasi
2. Bertemu dan Menyapa Pertemuan Tahunan
3. Pertemuan Sosial Cabang Lokal
4. Menyediakan Platform untuk Diskusi Teknik dan Bisnis
5. Mentoring dan Membantu lulusan baru atau pendatang baru ke Amerika Utara dalam studi mereka atau memasuki pasar kerja
6. Presentasi dan Kuliah ke Perguruan Tinggi di Indonesia atau Negara Lain yang dapat mengambil manfaat dari keahlian kami.
7. Menjadi Sukarelawan dan Berdonasi untuk Masyarakat di Daerah Bencana
Adapun struktur organisasi dari ICESNA adalah sebagai berikut :
1. Presiden WIRA TJONG
2. Sekretaris MARIA JULIANA SUDIONO
3. Bendahara MARTIN P. CHANDRAWINATA
4. Dewan Penasehat :
– INDRAWATI ING JONES
– ANDREAS KRISTANTO
– LISAMAN MALIKASIM
– TEDDY S. THERYO
5. Kontak/Koordinasi Lokal
– CALIFORNIA UTARA : MARTIN P. CHANDRAWINATA
– CALIFORNIA SELATAN : INDRAWATI ING JONES
– MIDWEST : HARTANTO WIBOWO
– TEXAS : MARIA ANITA A. SUGENG
– TIMUR LAUT : LISAMAN MALIKASIM
– TENGGARA : KRISTANTO ANDREAS
Bagi yang ingin mendaftar menjadi anggota dalam organisasi ICESNA dapat menghubungi melalui email MARIA JULIANA SUDIONO.