Diusulkan Raih PMN Rp30,56 T di 2023, Hutama Karya Akan Percepat Konstruksi Tol Trans Sumatera
PT Hutama Karya (Persero) masih terus melanjutkan dan melakukan percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sesuai dengan amanah Presiden Republik Indonesia.
Guna merealisasikan hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 30,56 triliun untuk PT Hutama Karya (Persero) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2023.
Namun saat ini, Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro menjelaskan rencana PMN untuk Hutama Karya pada TA 2023 tersebut masih dalam tahap pengajuan. Meskipun demikian, Pihaknya berharap proses pengajuan dapat berjalan lancar serta diterima sesuai jadwal demi percepatan pembangunan ruas-ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Jika merujuk pada pencairan tahun sebelumnya, perusahaan memproyeksikan realisasi PMN TA 2023 akan diterima pada Kuartal II tahun ini.
Nantinya, Dana PMN tersebut akan dioptimalkan untuk penyelesaian pembangunan ruas-ruas JTTS tahap 1 yakni diantaranya adalah :
1. Ruas Binjai – Langsa senilai Rp1,09 triliun,
2. Ruas Indralaya – Muara Enim senilai Rp1,02 triliun,
3. Ruas Kisaran – Indrapura senilai Rp1,17 triliun,
4. Kuala Tanjung – Parapat senilai Rp3,03 triliun,
5. Ruas Bengkulu – Tb. Penanjung senilai Rp266 miliar,
6. Ruas Sigli – Banda Aceh senilai Rp952 miliar,
7. Ruas Padang – Sicincin senilai Rp5,339 miliar,
8. Ruas Pekanbaru – Pangkalan senilai Rp797 miliar.
Dalam percepatan ini, Hutama Karya diketahui akan mendahulukan penyelesaian pembangunan ruas-ruas JTTS tahap I tersebut dan memprioritaskan sebagian JTTS tahap II yaitu Tol Betung-Tempino-Jambi senilai Rp 8,96 triliun dan Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru senilai Rp7,9 triliun.
Aloy menilai proyek pembangunan JTTS sangat penting untuk meningkatkan akses logistik serta peningkatan ekonomi dan pengembangan wilayah.
Sebagai The New Economic Growth Engine of Indonesia yang menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua setelah Jawa, Pulau Sumatera dinilai perlu meningkatkan konektivitas agar dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi yang dimiliki lantaran pembangunan jalan tol ini diproyeksikan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumatra secara eksponensial. Potensi tersebut dapat dilihat dari nilai kelayakan Economic Internal Rate of Return (EIRR) di setiap ruas JTTS yang cukup tinggi.
Terkait pengembangan wilayah, pembangunan JTTS ini akan mendatangkan pengembangan kawasan perekonomian baru di sepanjang koridor jalan tol seperti Kawasan Industri Binjai yang akan dibangun tidak jauh dari Simpang Megawati di Jalan Tol Ruas Medan-Binjai, meningkatkan konektivitas ke beberapa lokasi wisata di Provinsi Lampung, serta meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Kota Dumai dengan beroperasinya Jalan Tol Ruas Pekanbaru-Dumai.
Selain itu, Dengan adanya JTTS waktu tempuh perjalanan di Sumatra akan menjadi lebih efisien. Misalnya, dari Bakauheni sampai dengan Palembang waktu tempuh yang sebelumnya kurang lebih 10 jam menjadi 4,5 jam.