Ditargetkan Rampung 2023, Preservasi Jalan Pejagan – Wangon Ruas Pejagan-Prupuk Siap Dilalui Pemudik
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih melakukan pengerjaan preservasi pada ruas Jalan Pejagan – Wangon di Jawa Tengah.
Preservasi jalan tersebut memiliki total panjang 142,38 kilometer dengan sistem kontrak tahun jamak (multiyears contract/MYC) tahun anggaran 2021-2023.
Namun untuk momen Lebaran Tahun ini, pekerjaan perbaikan pada jalan Pejagan-Prupuk sepanjang 5,5 kilometer yang sebelumnya mengalami kerusakan di area Songgong-Melarangan sepanjang 1,8 kilometer telah selesai dilakukan rekonstruksi tepat 15 hari sebelum lebaran sesuai dengan target sebelumnya yang diharapkan H-15 Lebaran bisa dibuka arus lalu lintas untuk jalur mudik Lebaran 2022.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Jawa Tengah Syahputra Amaldani Ginting menjelaskan bahwa timbunan di jalur ini yang sempat viral di media sosial pada bulan Maret lalu merupakan kondisi pekerjaan pada saat masih dalam tahap timbunan pilihan.
“Yang di foto itu memang benar timbunan kita. Masih banyak lagi lapisan-lapisan di atasnya. Kondisi tanah pasti terlihat kotor dan jelek tapi kan berproses. Setelah itu kita langsung kasih geotex dan aspal.” terang Syahputra, dikutip dari laman resmi Bina Marga, Senin (18/4/2022).
Jalur ini adalah penghubung dari wilayah utara ke selatan, yang bisa digunakan oleh pemudik dari Jakarta menuju ke arah Bumiayu, Purwokerto, Purbalingga hingga Cilacap.
Sementara itu, paket pekerjaan preservasi tersebut mencakup lima lokasi efektif dimana ada pekerjaan rehabilitasi mayor, pekerjaan pelebaran dan paket pekerjaan rekonstruksi yang menggunakan pendanaan APBN sebesar Rp 269,3 miliar.
Rekonstruksi yang dilakukan pada jalan Pejagan-Prupuk yaitu melakukan pembongkaran perkerasan lama pada jalan dan menggantinya dengan timbunan pilihan yang kemudian dilapisi dengan geomembran dan geotex, serta LPA, CTB dan hotmix sebanyak tiga lapis.
Syahputra menjelaskan bahwa penggunaan teknologi khusus seperti geotex dan geomembran bertujuan agar tanah kedap air sehingga air tidak pumping ke atas.
“Penggunaan teknologi khusus seperti geotex dan geomembran agar kedap air dan air tidak pumping ke atas,” tambah Syahputra.
Diharapkan preservasi Jalan Pejagan-Wangon yang saat ini tengah dilakukan percepatan dapat selesai pada tahun 2023 mendatang.