Ditargetkan 2024, Bendungan Way Apu Maluku Siap Terangi 8.750 Rumah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus melakukan pembangunan bendungan dan daerah irigasi di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya yaitu pembangunan Bendungan Way Apu yang berada di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.
Bendungan ini merupakan salah satu proyek on going yang dilanjutkan dari tahun sebelumnya yang kini menjadi program utama infrastruktur sumber daya air pada tahun 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
Di samping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Dalam keterangan persnya pada 13 Juni 2022, Basuki menyebut pembangunan bendungan akan disertai dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.
Bendungan Way Apu dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,08 triliun yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Adapun rinciannya yaitu Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp 1,07 triliun. Kemudian, pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp 1,013 triliun.
Bendungan yang memiliki kapasitas tampung sebesar 50,05 juta meter kubik ini ditargetkan selesai pada 2024 mendatang dengan progres fisik saat ini mencapai 36,5 persen.
Bendungan Way Apu yang membendung Sungai Way Apu ini dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 422,08 hektar.
Bendungan ini merupakan bendungan tipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas area genangan mencapai 235,10 hektar.
Setelah rampung, Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Marva Rania Ibnu menyebut Bendungan Way Apu akan menjadi bendungan multifungsi bagi masyarakat Maluku.
Marva menjelaskan bahwa infrastruktur sumber daya air ini tidak hanya berfungsi sebagai penyediaan air baku dan air irigasi, Namun juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan PLTA bagi sekitar 8.750 rumah di Maluku
Bendungan ini nantinya akan menghasilkan air baku dengan debit 0,5 meter kubik per detik yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Maluku terutama dalam hal ketersediaan air irigasi seluas 10.000 hektar
Selain itu, bendungan ini juga mampu mereduksi banjir sebesar 557 meter kubik per detik, berpotensi sebagai pembangkit listrik sebesar 8 MW yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah, serta sebagai tempat pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.