Dirancang Mirip Grand Mosque Abu Dhabi, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Ditargetkan Rampung Tepat Waktu
Emiten kontraktor pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk berkomitmen pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo akan rampung tepat waktu. Sesuai kontrak kerja, pembangunan masjid yang merupakan hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed Bin Zayed Al-Nahyan untuk Indonesia itu ditargetkan rampung 26 Agustus 2022.
Komitmen tersebut disampaikan saat kunjungan pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) ke lokasi proyek.
Senior Vice President (SVP) Building Division Waskita Karya Anak Agung Gede Sumadi menyebut progress pembangunan proyek tersebut baru mencapai 21,83 persen atau masih sesuai rencana.
Dalam siaran persnya pada 25 Januari 2022, Agung menegaskan kepada tim proyek untuk tetap fokus dan menjaga mutu pekerjaan.
Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) melalui Crown Prince Court (CPC) yang diwakili oleh Mohammed Ali Rashed Saeed Aldhaheri dan Abdulla Essam Abdulla Ali Alhemeiri bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka beserta jajarannya melakukan kunjungan ke lokasi proyek pembangunan.
Tidak hanya mengunjungi lokasi proyek, CPC juga ingin melakukan courtesy meeting dengan Wali Kota Surakarta dan Waskita Karya sebagai kontraktor pelaksana. Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lokasi yang direncanakan untuk pendirian Solo Islamic Center. Setelahnya, CPC juga mengunjungi pabrik terkait pengadaan aksesoris sanitasi, marmer, lift dan sebagainya.
Oleh karena itu, Rangkaian kegiatan yang berlangsung dari 19 hingga 25 Januari 2022 ini menjadi penting karena merupakan bagian dari proses pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo agar dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Jika proyek pembangunan tersebut berjalan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, Mohammad Ali Rasheed Saeed AlDhaheri berharap bulan september 2022 mendatang masjid ini sudah bisa digunakan untuk umum.
Rencananya masjid ini akan diresmikan langsung oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Putra Mahkota Abu Dhabi pada Oktober atau November 2022.
Masjid ini dirancang mirip dengan Grand Mosque di Abu Dhabi dengan empat menara menjulang, satu kubah utama, dikelilingi kubah-kubah kecil dan ornamen bangunan Timur Tengah.
Masjid ini berdiri di atas tanah dengan luas area 24.600 meter persegi yang berfungsi sebagai lahan hijau, dengan luas bangunan 8.400 meter persegi dan daya tampung 12 ribu jamaah. Selain itu, Masjid ini juga dilengkapi dengan area parkir seluas 3.500 meter persegi yang dapat menampung ratusan kendaraan roda dua dan roda empat atau lebih.
Rampungnya masjid ini diharapkan dapat segera dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat ibadah. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, di dalam kawasan masjid ini juga terdapat ruang perpustakaan yang nantinya masyarakat juga bisa manfaatkan perpustakaan tersebut sebagai sarana edukasi. Gibran berharap keberadaan masjid ini akan berdampak besar pada perekonomian di Kota Solo, salah satunya dalam bidang pariwisata. Mengingat masjid ini merupakan masjid terbesar yang ada di Kota Solo yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata religi.