Dapet Porsi 9%, Hutama Karya Garap Pekerjaan Paket 5 Proyek Pelabuhan Patimban
PT Hutama Karya (Persero), salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi ini turut mengambil bagian dalam proyek pembangunan Pelabuhan Patimban dengan nilai kontrak Rp3,7 triliun di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Proyek infrastruktur pelabuhan yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dikerjakan oleh Hutama Karya dengan porsi pengerjaan sebesar 9% dan perusahaan lainnya yang membentuk joint-operation (kerja sama operasi) TWWHA JO.
Adapun perusahaan lainnya tersebut yaitu Toa Corporation dengan porsi pengerjaan sebesar 60%, PT Waskita Karya dengan porsi pengerjaan sebesar 16%, Wakachiku Construction dengan porsi pengerjaan sebesar 10%, dan PT Brantas Abipraya dengan porsi pengerjaan sebesar 5%.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyebut pihaknya mendapatkan bagian untuk mengerjakan proyek pekerjaan paket 5 (Car Terminal Construction) Pelabuhan Patimban tahap 1-2 yang ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja pada 30 Desember 2022 di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta Pusat.
Penandatanganan kontrak kerja tersebut dilakukan oleh Pejabat pembuat komitmen paket 5 di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan para pimpinan konsorsium TWWHA JO.
Dalam proyek ini, Hutama Karya bertanggung jawab atas pengerjaan Dermaga Terminal kendaraan dengan panjang 381 meter, Dermaga Service Boat sepanjang 367 meter, Dermaga Ro-Ro sepanjang 170 meter, pekerjaan reklamasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM) dan Cement Pipe Mixing (CPM) seluas 20 hektare serta pekerjaan pengerukan dengan kedalaman 14 meter.
Selain itu, Tjahjo menyebut pada proyek Pelabuhan Patimban ini juga akan dibangun terminal kendaraan yang dinilai mampu menampung sebanyak 1.500 kendaraan peti kemas perharinya, dengan target penyelesaian di pertengahan tahun 2025 mendatang
Pada pelaksanaan pekerjaan proyek ini nantinya akan menggunakan Kapal keruk atau Dredging untuk pekerjaan reklamasi.
Kehadiran Pelabuhan Patimban diharapkan akan menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya sehingga akan terintegrasi secara real time agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan.