Pemprov DKI Jakarta Akan Bangun Flyover Latumenten Agustus 2025, Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah bersiap untuk segera memulai pembangunan flyover di Jalan Latumenten, tepat di samping Stasiun Grogol, Jakarta Barat pada Agustus 2025 mendatang.
Namun sebelum pembangunan dimulai, sejumlah langkah persiapan telah dirancang termasuk rencana sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi.
Sosialisasi ini dianggap penting mengingat proyek tersebut berpotensi menimbulkan dampak terhadap lalu lintas, seperti kemacetan maupun gangguan mobilitas sementara.
Selain melakukan sosialisasi, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta juga merencanakan penerapan rekayasa lalu lintas selama proses pembangunan dilaksanakan.
Oleh karena itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Edy Sufaat, menyampaikan bahwa pihaknya akan menggelar rapat koordinasi untuk membahas secara mendalam skema rekayasa lalu lintas yang akan dilaksanakan selama proses pembangunan berlangsung.
Rapat tersebut akan melibatkan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) yang berkaitan langsung dengan teknis pelaksanaan di lapangan.
Adapun hasil pembahasan dalam rapat ini akan disampaikan kepada publik setelah rapat dilakukan dalam waktu dekat.
Meski sudah merancang sejumlah langkah persiapan, Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat, Darwin Ali menyebut proyek tersebut saat ini masih berada dalam tahap lelang dan akan dibahas lebih lanjut di tingkat Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Selain itu, pihaknya juga masih menunggu arahan dari pimpinan untuk memulai sosialisasi resmi terkait rencana pembangunan fly over Jalan Latumenten kepada masyarakat.
Rencana pembangunan flyover Latumenten ini sebelumnya telah dipaparkan dalam agenda rapat pimpinan yang digelar di Kantor Wali Kota Jakarta Barat pada Selasa (15/7/2025).
Dimana dalam rapat tersebut, Kepala Sub Kelompok Perencanaan dari Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta Mahendra, menyampaikan bahwa flyover tersebut akan dibangun sepanjang 380 meter menghubungkan sisi selatan dan utara Stasiun Grogol.
Berbeda dari flyover konvensional, infrastruktur ini dibuat secara tertutup untuk akses kendaraan umum seperti Transjakarta, Jaklingko, hingga commuterline (KRL).
Sehingga kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor nantinya akan diarahkan melintas di sisi atas flyover. Sedangkan pejalan kaki akan disediakan akses melalui jembatan penyeberangan orang (JPO).
Di samping itu, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto menjelaskan bahwa flyover ini akan memiliki fungsi ganda karena tidak hanya berperan sebagai jembatan layang, bagian atas flyover ini juga akan dibangun halte Transjakarta agar terintegrasi langsung dengan stasiun dan jalur transportasi yang ada.
Uus menyebut proyek ini ditargetkan rampung dalam dua tahun, atau siap digunakan sepenuhnya pada tahun 2027. Proses persiapan telah berjalan, dan pelaksana proyek juga telah ditetapkan.
Dengan berbagai persiapan yang tengah dilakukan, pembangunan flyover Latumenten diharapkan menjadi solusi jangka panjang terhadap permasalahan lalu lintas dan aksesibilitas di wilayah Jakarta Barat, sekaligus mendukung pengembangan sistem transportasi publik yang terintegrasi dan berkelanjutan.














