Perkuat Industri Migas, Indonesia Akan Memiliki Pabrik Pipa Baja Seamless Terbesar di Asia Tenggara

HeadlineNews

Indonesia dikabarkan akan memiliki pabrik pipa baja tanpa sambungan atau seamless terbesar di Asia Tenggara.

Pabrik baja seamless pertama di Indonesia ini akan dibangun oleh PT Artas Energi Petrogas dan Inerco Global International (KSO AEP-IGI) melalui kerja sama operasional (KSO) dengan nilai investasi mencapai Rp2.5 triliun.

Dan untuk lokasinya sendiri, pabrik ini nantinya akan berdiri di Kompleks Krakatau Steel Cilegon Industrial Area, Banten.

CEO IST Jose Antonio Rayes menjelaskan bahwa pabrik ini dibangun tak hanya untuk meningkatkan produksi pipa baja dalam negeri, melainkan juga dianggap mampu mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, terutama dalam memenuhi kebutuhan pipa baja seamless sektor industri migas di Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini masih mengimpor pipa baja seamless di sektor migas dengan nilai impor mencapai Rp 15 triliun. Bila hal ini dibiarkan terjadi, impor pipa baja seamless nasional akan mengalami terus peningkatan.

Oleh karena itu, pabrik baja ini dibangun dengan harapan mampu menekan nilai impor tersebut sekaligus menjawab kebutuhan pipa baja seamless sektor industri migas dalam negeri yang tercatat mencapai 500.000 ton per tahun.

Jose mengungkapkan bahwa pembangunan ini dilakukan karena tidak ada pilihan lain, Indonesia harus mengambil langkah berani bertransformasi melalui konsep hilirisasi dengan menjadi negara industri untuk menuju negara maju dan mewujudkan Indonesia emas seperti yang menjadi cita-cita besar bangsa Indonesia.

Apalagi pendirian pabrik tersebut sejalan dengan gagasan kunci dari Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bahwa hilirisasi adalah kunci strategis agar Indonesia dapat menuju menjadi negara maju.

Pabrik Indonesia Seamless Tube (IST) ini direncanakan memiliki kapasitas produksi mencapai 200.000 ton per tahun untuk hot roll mill dan 100.000 ton per tahun untuk heat treatment.

Pabrik ini menjadi salah satu bukti nyata sinergi antara pemerintah dan para pelaku usaha dalam menghasilkan produk dalam negeri yang berkualitas, berstandar tinggi dan mampu bersaing di pasar global.

Selain mendirikan pabrik, untuk menekan impor baja seamless juga perlu memperhatikan kandungan lokal atau tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

Kandungan lokal pipa baja seamless harus terus ditingkatkan agar dapat memberi nilai tambah yang optimal.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Pabrik Indonesia Seamless Tube (IST) ini memiliki bobot Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 43 persen. Hal itu menunjukkan komitmen terhadap pemenuhan prinsip TKDN di Indonesia.

Back to top button