Bendungan Lolak Senilai Rp2,02 Triliun di Sulawesi Utara Telah Diresmikan
Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini tepatnya Jumat, 23 Februari 2024.
Peresmian bendungan senilai Rp2,02 triliun ini menjadi momen penting dalam upaya Indonesia menghadapi tantangan pengelolaan air dan energi di masa depan.
Dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Bendungan Lolak yang telah dibangun sejak tahun 2015 lalu ini tidak hanya diharapkan menjadi solusi untuk kekurangan air dan pengendalian banjir, tetapi bendungan ini juga dapat menjadi model pengelolaan sumber daya air yang efisien bagi Indonesia.
Jokowi menjelaskan Bendungan Lolak dirancang memiliki kapasitas daya tampung sebesar 16 juta meter kubik
Dengan kapasitas tampung yang dimiliki, Bendungan ini diproyeksikan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare serta mengurangi risiko banjir hingga 29 persen di wilayah sekitar, dimana hal ini merupakan sebuah perbaikan yang signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.
Selain itu, bendungan ini juga dapat berkontribusi pada produksi energi melalui pemanfaatan listrik ecohydro guna mendukung Bolaang Mongondow sebagai lumbung padi Sulawesi Utara.
Menurut Presiden Jokowi, keberadaan bendungan ini tidak hanya akan meningkatkan ketersediaan air dan energi, tetapi juga memastikan Indonesia dapat menghadapi tantangan masa depan dengan sumber daya yang lebih baik dan berkelanjutan.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur seperti Bendungan Lolak ini, Presiden Jokowi berharap Indonesia akan mampu mengelola sumber dayanya dengan lebih efektif untuk mendukung pertanian, mengurangi risiko bencana alam, dan memajukan produksi energi bersih bagi seluruh rakyatnya.
Turut hadir sejumlah penjabat penting mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian tersebut yakni Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Pj Bupati Bolaang Mongondow Limi Mokodompit.