Tahun 2023, Kementerian PUPR Jalankan 3 Fokus Utama Pembangunan Infrastruktur
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut ada tiga hal yang akan menjadi fokus utama dalam perencanaan program kerja Kementerian PUPR pada tahun 2023.
Tiga hal tersebut, yakni meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur, fokus pada OPOR (optimalisasi, pemeliharaan, operasi, serta rehabilitasi), dan fokus pada program prioritas.
Hal ini disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat membuka Rapat Koordinasi Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Rakorbangwil) Kementerian PUPR Tahun 2022 di Jakarta, Kamis 17 Februari 2022.
Focus Kementerian PUPR yang pertama, meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini, pembangunan infrastruktur yang dilakukan harus lebih berkualitas, smart dan ramah lingkungan. Selain itu, juga harus dapat membuka akses dan meningkatkan keterhubungan antar wilayah, antar daerah dan meningkatkan efisiensi serta produktivitas.
Melihat tuntutan dan harapan publik yang semakin tinggi, Basuki meminta semua pihak untuk memperhatikan kualitas infrastruktur dengan baik dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur ke depannya.
Hal tersebut dilakukan lantaran untuk mewujudkan infrastruktur berkualitas harus dimulai dari pemenuhan readiness criteria dan perencanaan yang berkualitas. Serta pengawasan secara intensif dan berjenjang dalam pelaksanaannya dengan mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan teknik. Pengawasan ini dilakukan oleh Konsultan Pengawas yang merupakan wakil Menteri PUPR yang ditempatkan di berbagai proyek, maka dari itu perannya sangatlah penting.
Kemudian yang kedua, fokus pada OPOR (optimalisasi, pemeliharaan, operasi, serta rehabilitasi). Dalam hal ini, Kementerian PUPR juga memberikan perhatian lebih besar pada kegiatan-kegiatan prioritas untuk infrastruktur yang sudah terbangun, meliputi Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, dan Rehabilitasi (OPOR).
Operasi ditujukan untuk infrastruktur yang telah tuntas terbangun, dan harus segera dioperasikan setelah lulus dari tahapan uji coba yang diperlukan, misalkan pasar, jalan dan jembatan yang telah laik fungsi dapat segera dioperasikan.
Pemeliharaan ditujukan untuk menjamin keberlangsungan fungsi dari infrastruktur agar tetap beroperasi sehingga kualitas layanannya tidak terganggu atau menurun, misalkan pada saluran irigasi, jalan tol dan jalan nasional, jembatan dan yang lainnya.
Optimalisasi ditujukan untuk menuntaskan dan memberikan manfaat dari infrastruktur yang telah terbangun.Contohnya pemanfaatan idle capacity di sektor air minum dan pemanfaatan rumah susun yang belum optimal, serta memastikan seluruh bendungan terhubung dengan jaringan irigasi, jaringan air baku.
Rehabilitasi ditujukan untuk infrastruktur yang telah mencapai umur konstruksi tertentu atau infrastruktur terdampak bencana yang fungsinya dikembalikan seperti semula, misalnya irigasi dan kanal banjir.
Dan terakhir yang ketiga, focus pada Program Prioritas. Dalam hal ini, Kementerian PUPR melalui BPIW telah bersepakat dengan Bappenas untuk memprioritaskan dukungan terhadap 118 kawasan yang dikembangkan pada TA 2023.