TOP! LRT Jabodebek Segera Diresmikan pada 18 Agustus 2023
Light Rail Transit (LRT) Jabodebek tak lama lagi akan segera diresmikan secara operasional oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023 mendatang.
Namun sebelum diresmikan secara operasional, LRT Jabodebek akan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada masyarakat pada 12 Juli hingga 17 Agustus 2023 mendatang.
Perihal adanya uji coba ini diumumkan oleh Menhub Budi Karya saat mengunjungi proyeksi pembangunan proyek LRT Jabodebek bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Selama masa uji coba berlangsung, masyarakat yang ingin menikmati layanan moda transportasi LRT Jabodebek ini hanya dikenai tarif Rp1 oleh KAI.
Manager Public Relation LRT Jabodebek, Kuswardojo mengungkapkan masyarakat bisa ikut serta dalam uji coba operasional terbatas ini dengan mendaftarkan dirinya melalui link yang akan diumumkan di media sosial LRT Jakarta pada 10 Juli mendatang.
Adapun pelaksanaan uji coba LRT Jabodebek dengan penumpang terbatas (soft launching) ini nantinya akan dilanjutkan pada pengoperasian secara komersial pada 18 Agustus 2023 mendatang.
Setelah beroperasi secara komersil, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal membeberkan besaran tarif untuk angkutan kereta layang ringan (LRT) Jabodebek ini berada dikisaran Rp5.000 hingga Rp25.000.
Besaran tarif tersebut berbeda tergantung dari jarak yang ditempuh pengguna dengan rincian tarif sebesar Rp 5.000 untuk jarak terdekat dan tarif sebesar Rp 25.000 atau tarif maksimal untuk jarak terjauh.
Namun besaran tiket tersebut bisa saja berubah mengingat Kemenhub berencana akan memberikan subsidi atau public service obligasi (PSO) untuk tarif LRT Jabodebek.
Sebagai informasi, Lintas Rel Terpadu Jabodebek atau yang disingkat LRT Jabodebek adalah lintas rel terpadu yang berada di daerah Jabodebek (Jakarta – Bogor – Depok – Bekasi).
Moda transportasi ini dibangun setelah dilakukannya peletakan batu pertama (groundbreaking) pada tanggal 9 September 2015 silam oleh Presiden Joko Widodo.
LRT Jabodebek memiliki sebanyak 18 stasiun yang akan beroperasi melayani masyarakat dengan dua lintas perjalanan, yakni lintas Cibubur dan lintas Bekasi.
Adapun 18 stasiun pemberhentian tersebut yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
Berikut daftar rute dan stasiun LRT Jabodebek :
Rute LRT Jabodebek lintas Cibubur :
– Stasiun LRT Dukuh Atas
– Stasiun LRT Setiabudi
– Stasiun LRT Rasuna Said
– Stasiun LRT Kuningan
– Stasiun LRT Pancoran
– Stasiun LRT Cikoko
– Stasiun LRT Ciliwung
– Stasiun LRT Cawang
– Stasiun LRT TMII
– Stasiun LRT Kampung Rambutan
– Stasiun LRT Ciracas
– Stasiun LRT Harjamukti.
Rute LRT Jabodebek lintas Bekasi :
– Stasiun LRT Dukuh Atas
– Stasiun LRT Setiabudi
– Stasiun LRT Rasuna Said
– Stasiun LRT Kuningan
– Stasiun LRT Pancoran
– Stasiun LRT Cikoko
– Stasiun LRT Ciliwung
– Stasiun LRT Cawang
– Stasiun LRT Halim
– Stasiun LRT Jati Bening Baru
– Stasiun LRT Cikunir 1
– Stasiun LRT Cikunir 2
– Stasiun LRT Bekasi Barat
– Stasiun LRT Jati Mulya
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang rute LRT Jabodebek dan lokasi stasiun LRT Jabodebek, simak informasi peta LRT Jabodebek melalui gambar berikut ini :
Pembangunan LRT Jabodebek dengan panjang lintasan 44,43 km ini dilaksanakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) sebagai kontraktor pelaksana dan PT Kereta Api Indonesia sebagai operator.
Sebagai kontraktor pelaksana, Adhi Karya ditugaskan untuk mengerjakan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya membangun prasarana tetapi juga mencakup depo, konstruksi jalur layang, stasiun, hingga fasilitas operasi.
Sedangkan PT KAI sebagai operator LRT menjadi investor utama dan mencari pendanaan untuk LRT Jabodebek.
Kehadiran LRT Jabodebek ini diharapkan dapat membawa banyak manfaat bagi masyarakat seperti tersedianya alternatif moda transportasi masal yang lebih efisien dan modern, perbaikan kinerja sistem jaringan transportasi, berkurangnya kemacetan, emisi, penggunaan BBM dan penghematan waktu perjalanan.
Selain itu, LRT Jabodebek juga disebut bisa memberikan pemerataan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta dan Jawa Barat serta berpotensi menambah penerimaan negara baik langsung maupun tidak langsung.