Waskita Update Perkembangan Proyek LRT Fase 1B Senilai Rp1,4 Triliun, Progres Sudah Tembus Lebih Dari 50%

HeadlineNews

PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyampaikan perkembangan terupdate dari pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita melaporkan progres pembangunan proyek tersebut telah mencapai 51,19% hingga Senin, 21 April 2025.

Menurutnya, realisasi ini lebih cepat dari target yang direncanakan yakni mencapai sebesar progres 50,54% pada bulan April.

Melihat progres yang berjalan begitu cepat, Ermy berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome – Manggarai dapat segera rampung dan bisa digunakan masyarakat secepatnya.

Setelah rampung, Ermy menyebut proyek LRT Jakarta Fase 1B akan memudahkan mobilisasi masyarakat yang bekerja di kawasan Jakarta, khususnya bagi para perempuan.

Sebab, perempuan dalam menjalankan aktivitasnya seringkali membutuhkan moda transportasi umum yang nyaman dan aman.      

Untuk itu, Waskita Karya selaku kontraktor utama terus mempercepat penyelesaian proyek LRT Jakarta Fase 1B.

Ermy menjelaskan bahwa saat ini pengerjaan LRT Jakarta Fase 1B sudah memasuki tahap pemasangan jembatan baja atau steel box girder di Jalan Tambak, Jakarta Pusat, peletakan struktur Portal Underpass Pramuka serta pemasangan penyangga atau Pierhead stasiun LRT BPKP dan Pasar Pramuka.

Selain itu, proses pemasangan rel juga tengah dilakukan untuk mendukung kelancaran proyek transportasi ini.

Dalam pengerjaannya, Ermy memastikan Waskita Karya selalu mengedepankan inovasi, efisiensi, ketepatan waktu, serta berusaha memberikan hasil terbaik.

Hal ini terbukti dengan diraihnya dua penghargaan dari MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) pada November tahun lalu.

Dua penghargaan tersebut antara lain pengharagaan untuk kategori Uji Coba Kereta Layang Tercepat dan Konstruksi Rancang Bangun Struktur Stasiun LRT Tercepat.

Sebagai informasi, Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B tengah dikerjakan oleh KSO Waskita Nindya LRS sebagai kontraktor utama dengan anggaran sebesar Rp 4,1 triliun yang sepenuhnya berasal dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) ke PT Jakarta Propertindo (Perseroda) melalui APBD DKI Jakarta.

Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah klasik perkotaan akibat pesatnya peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Upaya ini perlu dilakukan mengingat kemacetan dapat menyebabkan kerugian besar ekonomi dalam kegiatan masyarakat sehari-hari, karena adanya peningkatan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk transportasi, penurunan kualitas kondisi lingkungan, serta peningkatan kecelakaan lalu lintas.

Melalui proyek ini, Waskita Karya tidak hanya menyediakan layanan transportasi modern dan efisien untuk melayani masyarakat secara luas, tetapi juga turut mendukung target pemerintah menuju nol emisi.

Karena seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kualitas lingkungan dan perkembangan transportasi publik, banyak warga mulai beralih ke moda transportasi umum sebagai pilihan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Back to top button