Waskita Karya Garap Proyek 14 Kantor KLHK di 9 Lokasi, Konstruksi Telah Dimulai

PT Waskita Karya (Persero) Tbk mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek Jasa Rancang Bangun Penyediaan Barang Pengganti Milik Negara pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pengerjaan proyek tersebut secara resmi telah dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking yang dilaksanakan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq bersama Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko di Kantor Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) KLHK, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dalam proyek ini, Waskita akan membangun dan merenovasi 14 gedung KLHK yang tersebar di sembilan lokasi berbeda di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi sebagaimana informasi yang dikutip dari laman instagramnya @waskita_karya.
Di Sulawesi Selatan, Waskita akan membangun tiga proyek kantor KLHK yakni Gedung Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) di Maros, Gedung Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHLHK), serta Mess BPPHLHK di Makassar.
Di Kalimantan Timur, Waskita akan membangun dua proyek Kantor KLHK, yakni Gedung Pusat Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah Nusantara (PHKPNN) di Mentawir serta Gedung Kantor P3E di Balikpapan.
Di Sumatra Selatan, Waskita akan membangun dua proyek meliputi Gedung Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah V Palembang serta Gedung Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) di Bangka Belitung.
Adapun empat proyek renovasi lainnya berada di Bali mencakup Gedung Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Gianyar, Rumah Dinas Tukad Batanghari, Rumah Dinas Tukad Balian, dan Rumah Dinas D’Gedong Residence.
Sedangkan sisanya sebanyak tiga proyek renovasi berada di Jakarta, yaitu Rumah Serbaguna Patra Kuningan (Jalan Dukuh Patra dan Jaya Mandala), serta Rumah Negara di Cibubur.
Ari menyebut pihaknya bangga dapat kembali mengerjakan proyek kantor kementerian karena pembangunan ini menjadi salah satu wujud kontribusi Perseroan dalam mendukung kinerja pemerintah.
Dengan dilaksanakannya groundbreaking proyek ini, Waskita Karya semakin membuktikan konstribusi nyatanya dalam membangun Indonesia maju yang selaras dengan alam
Untuk itu, Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko menargetkan proyek dengan total nilai kontrak sebesar Rp100,35 miliar tersebut akan selesai dalam waktu sekitar lima sampai enam bulan.
Adapun lingkup pekerjaan Waskita dalam proyek ini meliputi persiapan, pendahuluan, dan pembongkaran, pekerjaan struktur, arsitektur, Mechanical Electrical Plumbing (MEP), infrastruktur, halaman, landscaping, termasuk bangunan minor.
Ari berkomitmen menyelesaikan seluruh pembangunan dan renovasi tersebut secara tepat waktu dan mutu dengan tetap memperhatikan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama proses pengerjaan.
Untuk mencapai target tersebut, Waskita akan mengimplementasikan teknologi Building Information Modelling (BIM) yang diyakini dapat membantu manajemen proyek konstruksi dan tahap desain hingga pembangunan.
Penerapan teknologi ini dilakukan untuk mendukung kelancaran proyek karena teknologi ini memiliki salah satu fungsi yang mampu memberikan estimasi biaya secara akurat, sehingga membuat pekerjaan proyek menjadi lebih efisien.
Setelah rampung, proyek ini diharapkan dapat menjadi pusat edukasi publik dan riset lingkungan guna mendukung pemulihan habitat dan pelestarian spesies serta mendorong pembangunan berkelanjutan.
Sebagai informasi, proyek ini bukan pertama kalinya proyek kantor pemerintah yang digarap oleh Waskita Karya.
Waskita sebagai BUMN Konstruksi yang memiliki pengalaman lebih dari 64 tahun ini sebelumnya sudah merampungkan banyak pembangunan gedung pemerintah, seperti Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Maluku, dan juga Kantor Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) di Mataram.
Kemudian pada akhir tahun 2024 lalu, Waskita terpilih menjadi kontraktor pembangunan Kantor Gubernur Papua Selatan dan Kawasan Pusat Pemerintahan Otonomi Baru Papua Selatan di Kabupaten Merauke.
Tak hanya itu bahkan pada April lalu, Waskita juga telah melakukan groundbreaking proyek Konstruksi Bangunan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta (DPRD DIY).