TOP ! Jembatan Terpanjang di Yogyakarta Akan Segera Dibuka Sambut Libur Lebaran Tahun Ini

HeadlineNewsTechno & ScienceTop List

Setelah lama menanti, Jembatan Pandansimo yang digadang – gadang akan menjadi jembatan terpanjang di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya tak lama lagi akan segera dibuka.

Jembatan sepanjang 2.300 meter atau 2,3 km di Kabupaten Bantul ini diinformasikan akan dibuka fungsional untuk umum saat libur Lebaran atau perayaan Hari Raya Idul Fitri 2025 mendatang.

Adapun untuk progres terbarunya, kini konstruksi jembatan tersebut dilaporkan telah mencapai progres lebih dari 90% hingga 20 Februari 2025 dan ditargetkan selesai pada akhir Maret 2025.

Hal ini sebagaimana informasi yang dikutip dari kanal youtube Jalan Amrita pada Selasa, 25 Februari 2025.

Untuk mencapai target operasional di akhir Maret 2025, penyelesaian proyek jembatan saat ini terpantau masih terus dikebut meski jalan utama jembatan sudah tersambung sepenuhnya.

Percepatan dilakukan mengingat beberapa pekerjaan tahap akhir seperti pengecatan dinding, pemasangan ornamen, dan penanaman pohon perindang di separator jalan masih dalam proses penyelesaian.

Kontraktor, Biaya Pembangunan dan Spesifikasi Teknis Jembatan

Jembatan ini memiliki peran strategis dalam menghubungkan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo.

Pembangunan Jembatan Pandasimo dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) – PT Sumber Wijaya Sakti melalui kerja sama operasi (KSO).

Jembatan yang awalnya ditargetkan selesai pada Desember 2024 tersebut mengalami perpanjangan masa pelaksanaan hingga akhir Maret 2025.

Perpanjangan masa pelaksanaan ini disebabkan oleh adanya penambahan panjang penanganan jembatan dari yang semula direncanakan sepanjang 1.900 meter menjadi 2.300 meter.

Selain menambah waktu pengerjaan sekitar 3 bulan, penambahan panjang jembatan ini juga diikuti dengan kenaikan anggaran untuk penambahan 200 pondasi.

Jadi anggaran pembangunan dari yang awalnya dipatok sebesar Rp814 miliar kini bertambah menjadi Rp863 miliar.

Adapun tambahan anggaran tersebut diinformasikan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Desember 2024.

Dengan adanya penambahan panjang jembatan tersebut, maka Jembatan Pandansimo akan memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut :

  • Panjang total : 2.300 meter
  • Panjang jembatan utama : 675 meter
  • Lebar : 24 meter
  • Tipe jembatan : Multi Arch Bridge dengan Corrugated Steel Plate (CSP) dan mortar busa
  • Jalur kendaraan : 4 jalur (2 arah) dengan lebar 3,5 meter per jalur
  • Jalur pejalan kaki : Tersedia di kedua sisi jembatan
  • Kapasitas beban : Mampu menahan beban kendaraan hingga 8,16 ton

Calon Jembatan Terpanjang di Yogyakarta dan Ketiga di Pulau Jawa

Dengan panjang yang dimilikinya tersebut, Jembatan Pandasimo diklaim tak hanya akan menjadi jembatan terpanjang di Yogyakarta.

Bahkan, Jembatan ini juga disebut akan menempati posisi ketiga sebagai jembatan paling panjang di Pulau Jawa, setelah Jembatan Suramadu di Jawa Timur dan Jembatan Pasupati di Bandung, Jawa Barat.         

Sebagai Tempat Destinasi Wisata

Selain menjadi jembatan yang terpanjang, jembatan ini juga didesain menjadi salah satu fasilitas penting yang memberikan kemudahan akses bagi pengendara bermotor dan para pejalan kaki mengingat di sisi kanan dan kiri pada jalur pedestrian jembatan nantinya akan disediakan anjungan untuk para pejalan kaki yang ingin berhenti menikmati pemandangan sungai Progo dan Laut Selatan.

Dengan adanya area anjungan bagi pejalan kaki yang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan sungai, maka jembatan ini nantinya tidak hanya sebagai jalur transportasi tetapi juga sekaligus dapat menjadi tempat destinasi wisata.

Dilengkapi Teknologi Tahan Gempa

Kemudian menariknya lagi, jembatan ini juga didesain khusus untuk memitigasi risiko bencana gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Seperti diketahui, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat masuk dalam daftar wilayah rawan gempa bumi di Pulau Jawa sebagaimana informasi yang dikutip dari laman news.detik.com.

Sehingga mitigasi risiko bencana gempa di DIY ini menjadi salah satu upaya penting yang patut untuk dipertimbangkan terutama dalam penyusunan rencana pembuatan jembatan tersebut.

Untuk mengatasi bencana gempa, jembatan dilengkapi dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB).

Apa itu teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) ? Lead Rubber Bearing (LRB) adalah teknologi tahan gempa yang sudah banyak digunakan pada beberapa jembatan di Indonesia.

Teknologi ini dirancang untuk mampu menyerap dan mereduksi energi gempa sehingga dapat melindungi struktur utama jembatan dari kerusakan yang berlebih.

Kemudian dengan sifatnya yang elastis, teknologi ini juga memungkinkan jembatan untuk bergerak atau bergeser jika terjadi gempa dan kemudian kembali ke posisi semula saat gempa berakhir sehingga dapat menyesuaikan diri dengan gerakan tanah dan dapat mencegah kerusakan serius pada jembatan.

Selain menggunakan teknologi LRB, jembatan ini juga menggunakan Corrugated Steel Plate (CSP) yang belum banyak digunakan pada jembatan di Indonesia.

Penggunaan CSP diharapkan dapat membuat struktur jembatan menjadi ringan namun tetap kuat, serta cepat dalam pemasangan sehingga relatif lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu.

Manfaat Bagi Masyarakat

Jembatan Pandansimo akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar, antara lain:

  • Mempermudah akses transportasi antara Bantul dan Kulon Progo
  • Meningkatkan konektivitas wilayah dalam Jalur Trans Selatan Jawa
  • Mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata dan perdagangan
  • Mengurangi waktu tempuh perjalanan serta meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa.

Berdasarkan informasi yang kami rangkum, dapat disimpulkan bahwa Jembatan Pandansimo merupakan salah satu proyek infrastruktur penting yang akan meningkatkan mobilitas dan perekonomian di DIY.

Karena selain akan menjadi jalur transportasi utama, jembatan ini juga berpotensi menjadi ikon wisata baru di Yogyakarta.

Dengan progres pembangunan yang hampir selesai, jembatan ini diharapkan dapat segera dioperasikan sesuai target dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.

Back to top button