PUPR Tuntaskan Penataan Kawasan Waterfront City, Pariwisata Berkelas Dunia di Danau Toba

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan penataan Kawasan Waterfront City Pangururan di KSPN Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.

Penataan kawasan ini dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam rangka mendukung program pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di seluruh Indonesia.

Hal ini sebagaimana instruksi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang menekankan pentingnya keterpaduan pembangunan infrastruktur di setiap KSPN.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Kementerian PUPR, Area seluas 64 hektar tersebut dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi Building Information Modelling (BIM). Teknologi BIM tersebut digunakan untuk perancangan konstruksi dan pemanfaatan material sesuai prosedur yang berlaku.

Penataan yang dilakukan ini mencakup pembangunan jalan, penyediaan air baku dan bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk.

Adapun prinsip penataan kawasan wisata ini yakni mengubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional.

Oleh karena itu, Infrastruktur menjadi prioritas utama yang harus tetap dijaga diikuti dengan fasilitas penunjang dan promosi besar-besaran untuk menarik wisatawan.

Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Wahyu Kusumosusanto menjelaskan bahwa penataan kawasan Waterfront City Pangururan dibangun dengan anggaran sebesar Rp161,5 Miliar. Pembangunan dimulai pada 19 September 2022 dan selesai pada 23 Januari 2024.

Setelah dilakukan penataan, Kawasan Waterfront City Pangururan saat ini memiliki wajah baru yang dilengkapi dengan berbagai instalasi seni untuk memperkaya pengalaman wisata di Danau Toba.

Beberapa instalasi tersebut di antaranya yaitu Patung Boraspati Tano dan Boru Saniang Naga yang menggambarkan kebudayaan Batak, Patung Pustaha dan Syair Tao Toba yang merepresentasikan kekayaan literatur lokal, serta display batuan geologi Toba yang bersifat edukatif.

Selain menghadirkan berbagai instalasi seni, Kawasan Waterfront City Pangururan juga akan dilengkapi dengan Galeri Samosir yang akan menampilkan kekayaan budaya dan sejarah Samosir.

Dimana pada Galeri Samoris tersebut, di dalamnya terdapat instalasi seni tradisi “Solu Bolon” dan ukiran totem Batak serta storytelling signages di Pangururan Waterfront yang akan memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan budaya setempat.

Dengan berbagai fasilitas modern dan instalasi seni yang kaya akan nilai budaya, penataan kawasan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Danau Toba sebagai destinasi wisata unggulan yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Tujuan penataan kawasan ini sesuai dengan merupakan komitmen pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata melalui pengembangan infrastruktur berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Deva Kurniawan Rahmadi berharap kawasan Danau Toba semakin dikenal secara internasional sebagai destinasi wisata dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan pengalaman yang tak terlupakan

Back to top button