Percepat Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Investor Swasta
Usai dilantik sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono membeberkan arah pembangunan IKN di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Basuki menyebut pembangunan IKN tetap berjalan dan saat ini dirinya tengah fokus mengincar peluang investasi swasta untuk mempercepat proses pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur dalam waktu 3 – 4 tahun ke depan.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari antaranews.com, saat ini sudah ada sekitar 500 letter of intent (LoI) yang berisi niat dan kesepakatan dari sejumlah pengusaha swasta untuk membangun IKN yang perlu segera ditindaklanjuti.
Adapun 500 surat pernyataan minat yang masuk tersebut tak hanya datang dari investor, tetapi juga dari berbagai sektor seperti konsultan, kontraktor hingga supplier.
Namun, Basuki menekankan bahwa pihaknya akan lebih mengutamakan investor untuk mempercepat proyek ambisius ini.
Kepala OIKN Basuki mengungkapkan sebagian besar minat para investor tersebut menyasar pada wilayah II IKN di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Melihat antusiasme investor yang cukup besar, Basuki tetap optimis dan berpegang teguh pada komitmen pemerintah dalam mempercepat penyelesaian pembangunan di IKN meski dibayangi dengan kekhawatiran mengenai kecepatan pembangunan IKN yang dianggap akan lebih lambat dari sebelumnya, seperti yang disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Pasalnya, hal ini juga sudah dimandatkan dalam Undang – Undang IKN dan percepatan pembangunan IKN merupakan keinginan Presiden Prabowo Subianto agar bisa segera dirampungkan dalam 3-4 tahun ke depan.
Sebagai informasi, pembangunan IKN telah menunjukkan kemajuan progres pada beberapa bulan jelang akhir tahun ini.
Basuki yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selama dua periode ini melaporkan perkembangan terkini dari pembangunan IKN Nusantara.
Dalam laporannya, Basuki menyebut capaian batch 1 pembangunan IKN sudah mencapai progres 94 persen atau hampir rampung, sedangkan batch 2 sudah mencapai progres 60 persen lebih, dan capaian batch 3 hampir mencapai progres 40 persen.