Pembangunan Rumah Sakit Pratama Penyangun Senilai Rp42 Miliar Hampir Rampung dan Segera Beroperasi

HeadlineNews

Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Desa Penyagun, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau telah memasuki tahap akhir dengan progres saat ini mencapai hampir 100 persen.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar saat melakukan kunjungan kerja ke rumah sakit tersebut pada Rabu, 9 April 2025.

Asmar berharap rumah sakit ini dapat menjadi fasilitas layanan kesehatan andalan masyarakat Pulau Rangsang.

Oleh kerena itu, Pemkab Meranti akan segera menindaklanjuti proses operasional rumah sakit ini melalui Dinas Kesehatan.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Asmar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat terutama kontraktor yang telah bekerja keras menyelesaikan pembangunan rumah sakit tersebut.

Adapun kontraktor yang telah bertanggung jawab menyelesaikan pembangunan rumah sakit ini yaitu PT Sanur Jaya Utama.

Meski sempat mengalami deviasi pekerjaan, PT Sanur Jaya Utama sebagai kontraktor dinilai tetap bertanggung jawab menyelesaikan berbagai fasilitas medis dan infrastruktur pendukung hingga proyek ini hampir rampung tanpa adanya kendala besar.

Pembangunan rumah sakit ini dikerjakan oleh PT Sanur Jaya Utama dengan biaya konstruksi fisik sekitar Rp42,57 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan.

Dana tersebut digunakan untuk jasa konsultan perencanaan sebesar Rp1,1 miliar, pembangunan fisik RS sebesar Rp8,31 miliar, pengadaan alat kesehatan Rp12,81 miliar dan sisanya digunakan untuk armada pendukung serta penyediaan fasilitas layanan keliling.

Dibangun sejak 3 Juni 2024, Pembangunan rumah sakit ini mencakup beberapa unit gedung seperti poliklinik, IGD, IRNA, dan gedung penunjang dengan fasilitas pendukung berbasis Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (SMK3).

Setelah rampung dan beroperasi, RS Pratama Penyagun diharapkan menjadi rujukan utama pelayanan kesehatan untuk tiga kecamatan di wilayah Rangsang.

Karena selama ini, masyarakat harus menempuh perjalanan hingga dua jam ke RSUD Kepulauan Meranti di Selatpanjang untuk mendapatkan layanan medis yang memadai.

Sehingga keberadaan rumah sakit ini diharapkan tak hanya sebagai bangunan yang mencerminkan simbol hadirnya negara di plosok, tetapi juga menjawab jeritan warga yang selama ini terlambat ditangani medis, bahkan kehilangan nyawa karena keterbatasan akses kesehatan.

Untuk itu, Kepala Dinas Kesehatan Meranti, Muhammad Fahri memastikan rumah sakit ini memenuhi regulasi agar bisa segera beroperasi seperti memiliki peralatan, sistem pelayanan serta tenaga medis yang memadai.

Mengutip informasi dari laman iik.ac.id, dijelaskan bahwa mematuhi regulasi perizinan operasional rumah sakit merupakan salah satu hal yang sangat penting demi memastikan kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

Back to top button