Pembangunan Bendungan Jragung Ditargetkan Rampung Tahun Depan, Berikut Progresnya
Pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah saat ini masih terus dipercepat.
Namun sayangnya, Pembangunan bendungan tersebut baru – baru ini dikabarkan mengalami penundaan yang menyebabkan kemunduran dalam waktu penyelesaian.
Dari yang mulanya diperkirakan akan selesai di tahun ini, kini bendungan tersebut dijadwalkan baru akan tuntas pada tahun 2025 mendatang sebagaimana informasi yang dikutip dari laman jagatbisnis.com.
Meski penyelesaian mundur dari target awal, pembangunan bendungan multifungsi ini akan tetap terus dikerjakan hingga tuntas dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat seperti menyediakan air baku, irigasi, pengendalian banjir, sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), dan menjadi tempat pariwisata.
Seperti diketahui, Bendungan Jragung dirancang memiliki kapasitas tampung sebanyak 90 juta meter kubik dengan luas genangan 503,1 hektare.
Dengan kapasitas tampung yang dimilikinya tersebut, bendungan ini dapat difungsikan untuk menyuplai kebutuhan air baku di 3 wilayah Provinsi Jawa Tengah yakni Kabupaten Demak, Kabupaten, Grobogan, dan Kota Semarang.
Selain menyediakan air baku, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai penyuplai irigasi lahan seluas 4.528 hektare, pencegahan banjir di Kabupaten Demak dan berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 1.400 kw.
Tak hanya itu, Kawasan bendungan ini juga akan dikembangkan menjadi destinasi wisata air dan agrowisata yang didukung dengan taman botani di area hijau sekitarnya.
Sehingga bendungan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di Jawa Tengah karena menyediakan peluang kerja dan pemasukan tambahan melalui sektor pariwisata.
Sebagai informasi, Bendungan Jragung di Jawa Tengah telah dimulai pengerjannya sejak tahun 2020 lalu melalui tiga paket pekerjaan di antaranya yaitu :
- Paket 1 dikerjakan oleh PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp 806,3 miliar.
- Paket 2 dikerjakan oleh PT Wijaya Karya – PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak Rp 758 miliar
- Paket 3 dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya – PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) dengan nilai konrak Rp 735,9 miliar.
Jika diakumulasikan secara keseluruhan, maka total biaya yang dihabiskan untuk pembangunan Bendungan Jragung mencapai angka Rp2,3 triliun.
Dengan biaya yang cukup besar, Brantas Abipraya sebagai salah satu kontraktor yang turut terlibat dalam pembangunan bendungan ini memastikan pihaknya akan memberikan kualitas terbaik dalam setiap aspek konstruksi agar manfaat bendungan ini dapat segera dirasakan masyarakat.
Pembangunan bendungan ini akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasi demi mendukung program wasembada pangan yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto.