Menilik Kondisi Jalan Pansela, Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2022
Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa merupakan jaringan jalan yang terbentang melintasi 5 Provinsi di sisi selatan Pulau Jawa yaitu mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga Jawa Timur.
Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa merupakan jaringan jalan yang terbentang melintasi 5 Provinsi di sisi selatan Pulau Jawa yaitu mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga Jawa Timur.
Jalur ini dibangun secara bertahap sejak enam tahun lalu dengan biaya dari APBN, Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IDB) dan diharapkan dapat tersambung hingga Banyuwangi, Jawa Timur pada 2024 mendatang.
Meski masih dibangun secara bertahap hingga saat ini, jalur ini sudah memiliki infrastruktur yang baik dan memadai untuk memfasilitasi kebutuhan para pemudik di musim Lebaran Tahun Ini.
Melansir dari CNN Indonesia, Jalur ini memiliki jalan aspal yang relatif mulus, Namun pengendara harus tetap berhati – hati lantaran Jalur Pansela dari Garut ke Kebumen minim penerangan, serta rawan longsor di kawasan perbukitan sehingga kondisi fisik pelaku perjalanan dan kendaraan perlu benar-benar dalam keadaan fit.
Selain itu, di sejumlah titik juga masih terlihat adanya jalanan berlubang. Salah satunya seperti di Kebumen, tepatnya di Jalan Ayah, Karang Bolong.
Jalur pansela merupakan bagian dari Jalan Nasional non-tol di Pulau Jawa yang membentang sepanjang 4.973,6 kilometer selain Lintas Pantai Utara (Pantura), Lintas Tengah Pulau Jawa dan Lintas Selatan Pulau Jawa.
Dilansir dari kompas.com, Jalur Pansela memiliki total panjang mencapai 1.546,7 Km dengan lebar rata-rata jalan yang dilewati rata-rata mencapai 5-7 meter dan kondisi kemantapan jalan 92,57 persen.
Dari total panjang tersebut, jalan nasional tersebut untuk saat ini sudah terhubung sepanjang 1.242,7 kilometer, yakni dari wilayah Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten melalui Kebumen, Cilacap, Wonosari, sampai ke Pacitan di Provinsi Jawa Timur.
Sementara masih tersisa sepanjang 304,01 kilometer jalan di DI Yogyakarta dan Jawa Timur yang belum terhubung sepenuhnya dan tengah dirampungkan. Adapun rinciannya, Di Provinsi DI Yogyakarta sudah terhubung 93,3 kilometer dan masih kurang 27,12 kilometer. Sementara di Jawa Timur sudah terhubung 350,7 kilometer dan masih kurang 276 kilometer.
Jalur pantai selatan (pansela) kini dapat dimanfaatkan sebagai rute alternatif mudik lebaran tahun ini setelah sebelumnya dilakukan penanganan peningkatan kualitas jalan di tiga ruas jalur pansela yang berada di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta pada akhir 2021 lalu.
Dua ruas diantaranya terdapat di Jawa Tengah yaitu Tambakreja-Bantarsari di Kabupaten Cilacap yang dikerjakan oleh Kontraktor PT Istaka Karya-PT Trie Mukty dengan nilai kontrak Rp 95,45 miliar dan Jladri-Karangbolong-Tambak Mulyo di Kabupaten Kebumen yang dikerjakan oleh kontraktor PT Sumber Karya – PT Karya Adi Kencana dengan anggaran Rp 53,99 miliar. Kemudian satu ruas lainnya berada di Yogyakarta yakni Jeruk Wudel-Baran-Duwet di Kabupaten Gunungkidul.
Sebagai informasi, Penanganan Lintas Pansela Jawa dilaksanakan melalui pekerjaan pembangunan jalan baru, preservasi jalan atau kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi, rekonstruksi jalan dan jembatan serta pelebaran jalan menuju standar, yang berkelanjutan untuk mempertahankan jalan dalam kondisi mantap.
Adapun penanganan jalur pansela ini juga dilaksanakan melalui program Regional Road Development Project (RRDP) yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) dengan masa pelaksanaan Agustus 2019-Februari 2023.
Dengan adanya peningkatan jalan ini diharapkan dapat menjadikan Pansela Jawa sebagai jalur wisata sekaligus memperlancar konektivitas konektivitas Pulau Jawa bagian selatan sehingga dapat mengurangi kesenjangan dengan wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa yang potensi ekonominya lebih maju.