Kementerian PU Kebut Pembangunan Bendungan Way Apu di Maluku, Progres Sudah Tembus 79,8%

HeadlineNews

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) saat ini masih terus melakukan upaya percepatan pembangunan bendungan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Upaya percepatan dilakukan lantaran infrastruktur sumber daya air ini berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional untuk mencapai target program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah.

Salah satu bendungan yang terus dikebut penyelesaiannya yaitu Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru yang dibangun dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan Provinsi Maluku.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Magdalena Tanga menyampaikan bahwa Bendungan Way Apu yang pembangunannya telah dimulai sejak Desember 2017 tersebut kini menunjukkan kemajuan dengan progres fisik mencapai 79,8%

Magdalena menargetkan seluruh pekerjaan konstruksi bendungan tersebut dapat selesai pada tahun 2026 mendatang diikuti dengan penyediaan jaringan irigasinya agar air dari bendungan dapat segera dimanfaatkan untuk sawah-sawah milik petani di Maluku.

Adapun pekerjaan konstruksi bendungan itu sendiri terbagi dalam dua paket di antaranya yaitu :

  • Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama dikerjakan oleh PT PP – Adhi Karya KSO dengan biaya Rp1,11 triliun
  • Paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) dikerjakan oleh PT Hutama Karya – Jaya Konstruksi KSO dengan biaya Rp1,04 triliun.

Dari dua paket tersebut, terdapat pekerjaan konstruksi yang masih ongoing meliputi pekerjaan penimbunan maincofferdam dan main dam, drilling dan grouting main dam, pembetonan spillway, perkuatan tebing, pekerjaan saluran pengarah dan groundsill, backfill random dan free drain, tower intake, jembatan tower intake, bangunan pengambilan, saluran hantar, rumah katup, proteksi lereng, dan rigid pavement jalan utama.

Spesifikasi dan Manfaat Bendungan

Bendungan Way Apu merupakan bendungan tipe zonal urugan inti tegak yang dirancang memiliki tinggi 69 meter dengan lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas daerah genangan 273,79 ha.

Dengan kapasitas tampung sebesar 50,05 juta m3, Bendungan ini dapat memberikan manfaat seperti menyediakan air irigasi seluas 10.562 ha dan air baku dengan debit 0.205 m3/detik, serta mereduksi banjir sebesar 394 m3/detik.

Kemudian bendungan ini juga berpotensi sebagai pembangkit listrik berkapasitas 8 MW yang mampu menerangi sekitar 8.750 rumah berkapasitas 900 watt dan bahkan bisa difungsikan sebagai tempat pariwisata untuk mendukung pertumbuhan perekonomian daerah

Back to top button