HKI Ukir Prestasi, Sabet Penghargaan Juara 1 Lomba Inovasi Teknologi Pembangunan Jalan dan Jembatan
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), salah satu anak perusahaan dari BUMN PT Hutama Karya (Persero) (HK) yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi ini kembali mengukir prestasi dalam inovasi melalui teknologi.
Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan sebagai juara pertama dalam lomba Inovasi Teknologi Pembangunan Jalan dan Jembatan Melalui Video.
Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam rangka memperingati Hari Jalan 2022 yang jatuh pada 20 Desember 2022.
Adapun penyerahan penghargaan dilakukan di Megamendung, Kabupaten Bogor, bersamaan dengan peringatan Hari Jalan 2022, Rabu (20/12/2022).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Dr. Ir Hedy Rahardian, M.Sc. selaku Direktur Jenderal Bina Marga dan diterima oleh Mutiar Warman selaku Kepala Departemen Teknik dan Design HKI.
Inovasi yang diperlombakan dalam bentuk video ini yaitu penggunaan full displacement column (FDC) di proyek Jalan Tol Padang-Sicincin.
Sebagai informasi, FDC merupakan salah satu metode rigid inclusion dan biasa dikenal dengan metode grout modular column atau Kolom Grout Modular (KGM). Metode ini adalah metode pembuatan pondasi dengan cara pengeboran sekaligus pengecoran setempat yang dinilai dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan jalan tol akibat kondisi tanah yang lunak.
Metode ini dilakukan dengan membuat lubang bor dengan cara melakukan penetrasi lapisan tanah tanpa mengeluarkan tanahnya ke permukaan hingga mencapai kedalaman yang direncanakan. Setelah itu, lubang bor diisi material penguat berupa cement grout, mortar, atau beton melalui ujung alat bor.
Efek dari kombinasi densifikasi akibat proses pengeboran dan penguatan tanah menggunakan material grout akan meningkatkan modulus kekakuan pada tanah lunak.
Dibandingkan dengan metode perbaikan tanah lainnya, metode FDC dinilai sangat ideal dan lebih fleksibel diaplikasikan karena dapat diterapkan di lokasi dengan berbagai jenis tanah, mulai tanah kerikil berpasir (sandy gravel), pasir, lanau dan lempung maupun tanah lunak (soft organic soil) selama tanah tersebut masih dapat dipindahkan atau dimampatkan.
Tak hanya itu, Metode FDC juga dapat memberikan peningkatan friksi kolom beton bertulang. Sebab, pengaplikasian metode ini disertai proses pemadatan sehingga dapat mengurangi penurunan konsolidasi tanah, mengurangi kompresibilitas tanah serta menurunkan potensi likuefaksi.
Adapun Keunggulan Metode FDC diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Peningkatan friksi selubung kolom dan ketahanan ujung karena adanya pemadatan
2) Desain yang lebih ekonomis
3) Bebas getaran atau vibrasi pada saat proses instalasi
4) Kinerja harian yang tinggi, dan
5) Buangan tanah yang minimalis.
Menurut Direktur Operasi III HKI Selo Tjahjono, FDC yang diimplementasikan di proyek Jalan Tol Padang-Sicincin berguna untuk mengatasi permasalahan tanah lunak yang banyak dijumpai di lapangan.
Selo juga menjelaskan bahwa perolehan penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk HKI agar tetap selalu berinovasi dalam membangun jalan dan jembatan.
Selo pun mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diberikan kepada HKI ini. Di masa yang akan datang, Selo berharap HKI senantiasa bisa membangun jalan dan jembatan yang berkualitas dengan teknologi yang tepat dan juga bermanfaat untuk menghubungkan antar daerah di Indonesia