Ditargetkan Beroperasi Penuh 2024, Pembangunan Jalan Tol Kutepat Tahap 1 Dikejar Rampung Akhir Tahun Ini
Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat (Kutepat) tahap 1 yakni Seksi 1 hingga Seksi 4 ditargetkan rampung akhir tahun 2023.
PT Hutama Marga Waskita (HMW), anak usaha PT Hutama Karya (Persero) menargetkan pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat) tahap 1 yang mencakup Seksi 1 hingga Seksi 4 dapat rampung pada akhir tahun ini atau 2023.
Pasalnya, Corporate Secretary PT Hutama Marga Waskita (HMW), Ergy Pramadipta menjelaskan bahwa jalan tol kutepat ruas seksi 1 – 4 menjadi ruas prioritas yang dikebut pembangunannya hingga dapat beroperasi penuh pada tahun 2024 mendatang.
Ergy Pramadipta melaporkan progres konstruksi Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat) tahap satu secara keseluruhan telah mencapai 90,7 persen per 25 September 2023.
Dari keseluruhan progres keempat seksi tersebut, Tol Kutepat Seksi 1 Tebing Tinggi – Indrapura menjadi satu-satunya yang konstruksinya telah rampung 100 persen dan telah melangsungkan tes uji laik fungsi (ULF).
Sedangkan tiga seksi lainnya masih dalam tahap konstruksi dengan rincian yaitu Seksi 2 Kuala Tanjung – Indrapura telah mencapai progres sebesar 95,36 persen, Seksi 3 Tebing Tinggi – Serbelawan dengan progres mencapai 87,68 persen, dan Seksi 4 Serbelawan – Pematang Siantar dengan progres mencapai 68,71 persen.
Sebagai informasi, Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sepanjang 143,25 km terbagi dalam 6 seksi yakni Seksi 1 Tebing Tinggi – Indrapura sepanjang 20,4 km, Seksi 2 Indrapura – Kuala Tanjung sepanjang 18,05 km, Seksi 3 Tebing Tinggi – Serbelawan sepanjang 30 km, Seksi 4 Serbelawan – Pematang Siantar sepanjang 28 km, Seksi 5 Pematang Siantar – Seribudolok sepanjang 22,30 km dan Seksi 6 Seribudolok – Parapat sepanjang 16,70 km.
Dari enam seksi tersebut, Pembangunan jalan tol sepanjang 96,45 km yang mencakup Seksi 1 – 4 digarap oleh PT HMW. Sedangkan sisanya Seksi 5 – 6 yang mencakup ruas Pematang Siantar hingga Parapat merupakan viability gap fund (VGF) yang didukung pembangunannya oleh pemerintah.