Capai Progres 92,42%, Proyek Kilang Minyak Terbesar di Indonesia Ditargetkan Beroperasi September 2025

HeadlineInfographic

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyampaikan perkembangan terkini dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan.

Di minggu pertama pada bulan Februari 2025, Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman melaporkan megaproyek tersebut telah mencapai progres sebesar 92,42% dan ditargetkan selesai pada bulan September 2025.

Pembangunan proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan kilang sebanyak 100 ribu barel per hari dari yang sebelumnya 260 ribu barel per hari (KBPD) menjadi 360 KBPD.

Seperti diketahui bahwasanya, Kilang Balikpapan memiliki dua unit Crude Distillation Unit (CDU) yakni CDU IV yang ditingkatkan kapasitas pengolahannya dari semula 200 ribu barel per hari menjadi 300 ribu barel per hari dan CDU V dengan kapasitas tetap 60 barel per hari.

Dengan adanya penambahan kapasitas produksi ini, Kilang Balikpapan digadang – gadang akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia yang mendukung ketahanan energi nasional mengalahkan Refinery Unit IV Cilacap dengan kapasitas produksi 348.000 barrel per hari.

Bahkan, Kilang Balikpapan juga akan menjadi salah satu kilang minyak terbesar di Asia Tenggara yang saat ini masih dipimpin oleh kilang milik Exxon di Singapura dengan kapasitas 592.000 per hari.

Kilang Balikpapan disebut akan menempati posisi ketiga terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas barunya sebesar 360.000 barel per hari, yang kemudian diikuti Kilang Cilacap dengan kapasitas 348.000 barel per hari, dan Singapore Refining Corporation Jurong Island Refinery dengan kapasitas 290.000 barel per hari.

Selain menambah kapasitas produksi, pembangunan proyek ini juga akan meningkatkan mutu produk BBM Kilang di Balikpapan yang selama ini menghasilkan produk BBM Euro-II menjadi Euro-V serta meningkat imbal hasil produk sebesar 16% menjadi 91,8% dari yang sebelumnya sebesar 75,3%.

Untuk memastikan target rampung pada September 2025, Kilang Pertamina Internasional (KPI) menerapkan berbagai strategi percepatan, termasuk monitoring dan controlling progres kontraktor, penambahan tenaga kerja (reinforcement manpower), serta pengadaan pelatihan dan suku cadang yang diperlukan.

Sebagai informasi, Proyek RDMP Balikpapan dilaksanakan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan dengan kontraktor pelaksana yang terdiri dari empat perusahaan dalam dan luar negeri yakni SK Engineering & Construction Co Ltd, Hyundai Engineering Co Ltd, PT Rekayasa Industri,  dan PT PP (Persero) Tbk.

Proyek RDMP Balikpapan dikerjakan dengan melibatkan total sebanyak 5.203 peralatan (Equipment) dengan berat keseluruhan mencapai 110 ribu ton atau setara dengan 4,5 kali berat patung Liberty di New York, Amerika Serikat yang seberat 24.600 ton.

Proyek ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan ketahanan energi nasional sesuai program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

Peningkatan kapasitas kilang minyak ini diharapkan dapat mengurangi impor BBM dan LPG serta meningkatkan kemandirian energi Indonesia.

Kemudian juga dapat membantu penyaluran produk minyak dan gas yang sebagian besar disalurkan di Kalimantan dan kawasan Indonesia bagian Timur.

Dengan progres yang telah mencapai 92,42%, KPI optimis dapat menyelesaikan proyek sesuai target yakni berakhir di September 2025.

Meskipun begitu, upaya percepatan terus dilakukan untuk memenuhi harapan pemerintah. Dimana sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia meminta agar proyek ini diselesaikan hingga Juli 2025 atau lebih cepat dari target.

Berita Infografis Lainnya

Back to top button