Arab Saudi Akan Bangun Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Dunia, Tingginya Capai 2 Km Kalahkan Rekor Burj Khalifa

HeadlineNews

Di era modern saat ini, hampir setiap negara memiliki gedung pencakar langit dengan ketinggian hingga ratusan meter.

Pasalnya, Gedung pencakar langit menjadi bangunan bergengsi yang dipercaya menunjukkan kekuatan dan kekayaan suatu kota maupun negara.

Maka dari itu, Tak heran jika banyak negara di seluruh penjuru dunia saling berlomba – lomba untuk membangun gedung setinggi langit dengan ketinggian melebihi rata – rata diikuti dengan desain yang mengesankan dan ikonik.

Saat ini gedung pencakar langit tertinggi di dunia yang paling populer adalah Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab.

Gedung pencakar langit tersebut tercatat masih memegang rekor sebagai bangunan tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 828 meter.

Kendati begitu, rekor ini seiring berjalannya waktu di diperkirakan akan mengalami perubahan signifikan mengingat pembangunan gedung – gedung baru yang lebih tinggi terus bermunculan dan tak terhentikan.

Apalagi dengan beredarnya kabar mengenai gedung pencakar langit setinggi 2 kilometer yang akan dibangun pemerintah Arab Saudi di ibu kota Riyadh.

Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi saat ini tengah merancang sebuah proyek ambisius berupa pembangunan gedung pencakar langit setinggi 2 kilometer di ibu kota Riyadh.

Proyek ini diklaim mencerminkan visi Arab Saudi untuk menunjukkan kekuatan ekonomi dan modernisasi negaranya melalui pembangunan infrastruktur modern.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman MEED (6/3/2025), proyek menara supertinggi ini akan dikerjakan oleh perusahaan kontraktor lokal ternama, Saudi Binladin Group (SBG) dengan biaya pembangunan sekitar 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 83,9 triliun (kurs 1 dollar AS setara dengan Rp 16.800).

Namun, jumlah tersebut masih dapat berubah sesuai dengan desain akhir yang akan disepakati.

Untuk tahap awal pembangunan, pihak kontraktor saat ini telah menerima pembayaran sebesar 190 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,1 triliun dan telah menandatangani kontrak senilai 2,1 miliar dolar AS atau Rp 35,27 triliun untuk pengerjaan proyek dalam jangka waktu selama 42 bulan.

Mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan, Arab Saudi melalui Dana Investasi Publik (PIF), mengundang sejumlah perusahaan untuk mengajukan penawaran konsultasi manajemen proyek (Project Management Consultancy/PMC) yang mencakup pembangunan menara dan distrik sekitarnya di kawasan pusat bisnis baru (CBD) Riyadh.

Perusahaan – perusahaan tersebut antara lain seperti Aecom, Bechtel, Jacobs, Parsons, dan Turner yang semuanya berbasis di Amerika Serikat dan Inggris.

Sebagai informasi, Desain gedung pencakar langit ini dirancang oleh firma arsitektur kenamaan asal Inggris yakni Foster & Partners.

Desain gedung setinggi 678 lantai ini merupakan hasil pemenang sayembara desain yang digelar pada akhir 2022.

Dalam keterangan resminya, Foster & Partners menyatakan bahwa gedung tinggi tersebut akan menjadi simbol kekuatan ekonomi, transformasi urban, dan modernisasi Arab Saudi dalam rangka mewujudkan Visi 2030.

Foster & Partners memastikan gedung ini akan dibangun lebih tinggi dari proyek menara 1.000 meter di Jeddah, yang saat ini masih dalam proses konstruksi.

Setelah gedung ini berdiri kokoh nantinya, Pemerintah Arab Saudi berharap bangunan ini tak hanya memecahkan rekor dunia, tetapi juga menjadi pusat ekonomi dan arsitektur yang menarik perhatian dunia.

Back to top button